Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tipis pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena investor beralih ke penjualan teknis, setelah logam mulia mengalami kerugian besar di sesi sebelumnya.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Februari turun 0,2 dolar AS atau 0,01 persen menjadi ditutup pada 1.464,9 dolar AS per ounce.

Kemerosotan harga emas lebih lanjut tertahan oleh pelemahan dolar AS dan penurunan saham-saham di Wall Street, setelah naik signifikan pada akhir pekan lalu karena laporan pekerjaan positif mengangkat sentimen investor.

Dolar AS mundur kembali pada Senin (9/12/2019) di tengah penguatan pound Inggris, setelah sebuah jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa Partai Konservatif yang berkuasa memperoleh keunggulan untuk pemilihan Inggris mendatang pada Kamis (12/12/2019).

Ketika dolar AS melemah, emas yang dihargakan dalam dolar AS biasanya naik karena menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Demikian pula saham-saham AS. merosot pada Senin (9/12/2019) terseret kejatuhan saham raksasa teknologi Apple turun, dengan tiga indeks acuan utama melemah.

Ketika pasar ekuitas melemah, emas sebagai salah satu aset safe haven menjadi lebih menarik karena para investor mengalihkan investasi mereka dari aset-aset berisiko seperti saham.

Adapun logam mulia lainnya, perak pengiriman Maret naik 4,6 sen atau 0,28 persen, menjadi ditutup pada 16,642 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Januari turun 0,4 dolar AS atau 0,04 persen, menjadi 898,5 dolar AS per ounce. Harga emas berjangka turun tajam lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Jumat (6/12/2019), karena data pekerjaan Amerika Serikat yang lebih baik dari perkiraan mengangkat indeks acuan saham utama dan dolar AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari jatuh sebanyak 18,00 dolar AS atau 1,21 persen, menjadi menetap di 1.465,10 dolar AS per ounce, setelah sehari sebelumnya meningkat 0,20 persen.

Indeks-indeks acuan saham Amerika Serikat naik signifikan pada perdagangan Jumat (6/12/2019) karena laporan pekerjaan positif mengangkat sentimen investor. Dolar AS juga menguat terhadap rival utamanya didorong oleh data pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan.

Baca juga: Harga minyak turun, dipicu pelemahan ekspor China dan perang dagang

Baca juga: Dolar turun tipis, investor tunggu kabar baru perang dagang AS-China

Baca juga: Bursa saham Spanyol melemah, Indeks IBEX-35 ditutup turun 0,30 persen

Baca juga: IHSG ditutup menguat, ditopang aksi "window dressing"


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019