Tokyo (ANTARA) - Bursa Saham Tokyo dibuka cenderung datar pada Selasa pagi, menyusul dukungan lemah dari Wall Street karena investor menahan diri membuat langkah berani menjelang pertemuan kebijakan di bank sentral di Eropa dan Amerika Serikat minggu ini.

Pada pukul 09.15 pagi, Indeks Nikkei-225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 23,01 poin atau 0,10 persen, dari tingkat penutupan Senin (9/12/2019), menjadi diperdagangkan di 23.407,69 poin.

Sementara itu, Indeks Topix yang lebih luas dari semua saham papan utama di pasar Tokyo naik tipis 1,88 poin atau 0,11 persen, menjadi diperdagangkan pada 1.723,95 poin.

Saham-saham pulp dan kertas, produk minyak dan batu bara, serta tenaga listrik dan gas memimpin penurunan, sementara saham-saham farmasi serta pertanian dan perikanan paling banyak meningkat pada menit-menit pembukaan setelah bel perdagangan pagi.

Baca juga: Wall Street jatuh terseret penurunan saham Apple, pasar "wait & see" Wall Street mundur pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) dari level yang hampir mencapai rekor, karena saham Apple dan layanan kesehatan jatuh dan para investor bersiap untuk minggu yang sibuk dari berita politik dan ekonomi, termasuk titik balik potensial dalam sengketa perdagangan AS-China.

Wall Street fokuskan pada 15 Desember, ketika putaran berikutnya tarif AS untuk impor China dijadwalkan akan berlaku. China mengatakan pada Senin (9/12/2019) bahwa mereka berharap untuk membuat kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat sesegera mungkin.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 105,46 poin atau 0,38 persen, menjadi ditutup di 27.909,60 poin. Indeks S&P 500 berkurang 9,95 poin atau 0,32 persen, menjadi berakhir di 3.135,96 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup turun 34,70 poin atau 0,40 persen, menjadi 8.621,83 poin.

Baca juga: Bursa saham Australia dibuka turun tipis, terseret saham perbankan

Baca juga: Dolar turun tipis, investor tunggu kabar baru perang dagang AS-China

Baca juga: Harga emas turun tipis, tertahan pelemahan dolar dan saham AS


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019