Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa berpeluang menguat di tengah ketidakpastian eksternal yang memengaruhi sentimen di pasar modal.

IHSG dibuka melemah 7,03 poin atau 0,11 persen ke level 6.186,75. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 0,21 persen menjadi 991,28

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Selasa, mengatakan, di tengah sentimen pasar yang kembali diwarnai ketidakpastian terutama dari eksternal, pelaku pasar tetap optimistis potensi "window dressing" di penghujung tahun ini bagi saham BEI.

"Sentimen ini ikut terbawa pada perdagangan hari ini, IHSG berpeluang menguat," ujar Alfiansyah.

"Window dressing" adalah strategi yang dilakukan oleh manajer investasi maupun perusahaan terbuka untuk mempercantik portofolio atau performa laporan keuangan sebelum ditampilkan kepada para pemegang saham.

Dari Amerika Serikat, anggota kongres AS Jerrold Nadler mengatakan Presiden AS Donald Trump dapat dinyatakan bersalah jika menghadapi dakwaan di pengadilan pidana karena penyalahgunaan jabatan.

Hal itu terkait permintaan kepada Ukraina untuk menyelidiki salah seorang penantang kuatnya dari Partai Demokrat yaitu Joe Biden.

Nadler mengatakan panel Komite Kehakiman DPR mungkin bisa melakukan pemungutan suara tentang pasal-pasal pemakzulan Trump pada akhir pekan ini.

Bursa saham regional Asia siang ini antara lain indeks Nikkei melemah 2 poin atau 0,01 persen ke 23.428,7, indeks Hang Seng melemah 20,4 poin atau 0,08 persen ke 26.474,3, dan indeks Straits Times melemah 0,09 poin ke posisi 3.179,73.


Baca juga: IHSG ditutup menguat, ditopang aksi "window dressing"
Baca juga: IHSG pekan ini berpeluang menguat, manfaatkan siklus Desember
Baca juga: IHSG Senin dibuka menguat 7,21 poin

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019