Pontianak (ANTARA) - Anggota Komisi VII DPR RI dari Dapil Kalbar Maman Abdurahman mengajak pemuda untuk terus bersama menjaga keutuhan dan persatuan dengan mengamalkan nilai dalam empat pilar kebangsaan.

“Empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika harus menjadi pegangan hidup kita dalam berbangsa dan bernegara. Hal itu agar kita tetap utuh dan bersatu untuk menuju Indonesia maju,” ujarnya saat kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Pontianak, Selasa.

Baca juga: Anggota DPR RI ajak masyarakat menerima kemajemukan bangsa

Apalagi, menurut Maman, saat ini di tengah arus informasi dan teknologi kian pesat, banyak celah dan ruang yang bisa disalahgunakan orang untuk merongrong keutuhan dan persatuan bangsa.

“Nilai dari empat pilar ini bisa menjadi benteng dan pedoman kita dalam berbangsa dan bernegara. Bagaimana menjadi warga negara baik dan berbuat baik bagi negara ini,” kata dia.

Baca juga: Anggota MPR ajak mahasiswa jaga persatuan untuk Indonesia maju

Terkait kegiatan sosialisasi empat pilar, kata dia, sudah menjadi tugas dan kewajiban dirinya sebagai anggota DPR RI.

“Kami akan terus mendorong dan melakukan sosialisasi agar masyarakat Kalbar semakin maksimal mengamalkan nilai empat pilar tersebut,” katanya.

Baca juga: MPR: Kontekstualisasi wawasan kebangsaan penting bagi generasi muda

Seorang peserta sosialisasi Nurlela menyebutkan bahwa dirinya semakin paham dan mengerti sebagai anak bangsa harus berbuat seperti apa untuk bangsa dan negara ini.

“Dengan sosialisasi ini tentu kita terus diingatkan dan diberikan wawasan baru selaku anak muda dan anak bangsa. Kita jadi semangat untuk perubahan. Kita harus menjadi bagian yang memajukan bangsa dan negara Indonesia ini,” kata dia.

Kegiatan sosialisasi empat pilar yang digelar politikus muda Partai Golkar tersebut dihadiri berbagai komunitas anak muda, pesantren, dan pihak lainnya. Peserta tampak antusias. Hal itu terlihat dari banyaknya interaksi serta pertanyaan peserta kepada Maman Abdurahman .

Pewarta: Dedi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019