Ketiga perusahaan ini menempuh caranya masing-masing untuk masuk ke kancah global
Jakarta (ANTARA) - Direktur Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LM FEB UI) Toto Pranoto menilai kolaborasi menjadi syarat mutlak bagi BUMN untuk menembus kancah global.

Toto menjelaskan beberapa BUMN yang terus menunjukkan geliatnya masuk ke kancah global antara lain PT INKA, PT Wijaya Karya, dan PT Bio Farma, meski secara profit relatif kecil.

"Jika dilihat dari bisnis utamanya ketiga BUMN ini berbeda, INKA sebagai produsen kereta api, Bio Farma sebagai produsen vaksin, dan WIKA di bidang engineering, procurement, dan construction. Ketiga perusahaan ini menempuh caranya masing-masing untuk masuk ke kancah global. Dalam prosesnya, antar-BUMN melakukan kolaborasi yang baik, sehingga menghasilkan capaian yang lebih baik,” ujar Toto yang juga dikenal sebagai pengamat BUMN tersebut.

Baca juga: Yakinkan investor global, Menteri BUMN Erick Thohir ke Singapura

Masuknya BUMN ke dalam kancah global, lanjutnya, menjadi optimisme di tengah pembenahan yang dilakukan pemerintah melalui kepemimpinan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN.

Menurut Toto, dinamika persaingan global yang semakin ketat mendorong peningkatan daya saing Indonesia yang juga semakin mendesak. Untuk itu, berbagai pelaku ekonomi berbenah diri dalam meningkatkan daya saing, termasuk BUMN.

“Dengan berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi BUMN ke depan, pengambil kebijakan perlu memperkuat penataan BUMN ke depan. Untuk menjadi pemain global, pemimpin BUMN perlu memperhatikan beberapa aspek, seperti global business savvy, visionary leadership, building strategic relationship, dan intregity,” kata Toto dalam seminar "BUMN Going Global Strategy and Action Plan”.

Di sisi lain, ekspansi global BUMN juga perlu didukung oleh kerangka regulasi dan tata aturan yang kuat. Regulasi BUMN perlu diperkuat dari beberapa aspek, seperti kelembagaan, governance (tata kelola), corporate action, dan holding company.

Dengan begitu, pemetaan BUMN masa depan diarahkan pada bagaimana membina BUMN untuk mencapai kuadran contributors atau BUMN yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan memiliki nilai sosial yang tinggi.

Selain itu, pembenahan dan likuidasi BUMN yang merugi dan memiliki nilai sosial rendah juga perlu dilakukan agar Kementerian BUMN dapat berfokus mendorong BUMN yang potensial untuk menjadi kontributor.

Baca juga: BUMN diminta tingkatkan tata kelola yang baik untuk cegah korupsi

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019