Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada tengah pekan ini diperkirakan kembali terapresiasi.

Rupiah Rabu pagi menguat 11 poin atau 0,08 persen menjadi Rp14.009 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp14.020 per dolar AS.

"Dalam perdagangan hari ini rupiah kemungkinan akan menguat terbatas," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Rupiah akhir pekan diperkirakan apresiasi

Dari eksternal, pejabat China mengharapkan Presiden AS Donald Trump untuk menunda kenaikan tarif yang terancam ditetapkan pada hari Minggu (15/12), sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk menegosiasikan kesepakatan perdagangan antara kedua pihak.

AS sendiri telah menambah tarif bea masuk 25 persen untuk produk-produk China senilai 250 miliar dolar AS dan 15 persen retribusi atas impor China senilai 110 miliar dolar AS selama perang dagang yang sudah berlangsung sekitar 20 bulan.

Rencananya tarif baru akan mulai berlaku pada 15 Desember terhadap produk-produl impor dari China senilai 160 miliar dolar AS termasuk barang-barang konsumen seperti smartphone dan mainan.

Baca juga: Rupiah menguat seiring apresiasi mata uang Asia

Di luar pembahasan tarif, masalah yang diperdebatkan dalam pembicaraan saat ini adalah desakan AS bahwa China harus melakukan peningkatan pembelian pertanian, yang disebut Trump sebagai komponen terbesar dari kesepakatan fase satu.

Ibrahim memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.985 per dolar AS hingga Rp14.045 per dolar AS.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019