Madrid (ANTARA) - Pegiat iklim Greta Thunberg menuduh para pemimpin di bidang politik dan usaha sibuk memoles citra mereka, alih-alih mengambil langkah agresif dalam memerangi perubahan iklim, dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa, Rabu.

"Sepertinya ini telah menjadi semacam kesempatan bagi negara-negara untuk menegosiasikan celah dan menghindar dari kesempatan untuk meningkatkan ambisi," kata aktivis asal Swedia tersebut.

Baca juga: Tuan rumah KTT Iklim kecam "keterlibatan diam-diam" dalam krisis iklim

Pernyataan perempuan berusia 16 tahun itu mengundang tepuk tangan dari para hadirin.

"Saya percaya bahwa bahaya yang terbesar bukanlah kelambanan. Bahaya yang sesungguhnya muncul ketika para politikus dan pimpinan perusahaan membuat seolah-olah ada tindakan nyata yang diambil, ketika sebenarnya hampir tidak ada yang dilakukan selain akuntansi yang cerdas dan komunikasi kreatif," papar Thunberg.

Politisi di Madrid sedang bergulat dengan isu-isu luar biasa dalam implementasi Perjanjian Paris 2015, yang bertujuan untuk mencegah bencana pemanasan global, termasuk isu yang tajam tentang penghitungan emisi karbon.

Baca juga: Pegiat iklim Greta Thunberg menangkan 'Penghargaan Nobel alternatif'

Banyak negara dan perusahaan bergantung pada ide perdagangan karbon untuk memangkas produksi gas rumah kaca dan membantu membatasi kenaikan suhu antara 1,5-2 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri.

Para pendukung perdagangan karbon mengatakan mereka dapat menurunkan biaya pengurangan emisi dan memungkinkan negara untuk berkomitmen pada target yang lebih ambisius.

Sementara pihak-pihak lain melihat langkah tersebut sebagai cara untuk menunda adanya tindakan yang lebih agresif untuk mengurangi emisi.

Thunberg mengatakan banyak pihak yang berjanji untuk menyeimbangkan emisi dengan cara tersebut, namun mereka tak memasukkan dampak dari pelayaran, penerbangan dan perdagangan internasional. Dia pun mendesak agar ada aksi yang diambil lebih cepat.

Baca juga: Anak-anak muda Indonesia ikuti seruan aksi iklim Greta Thunberg

"Angka nol dalam emisi di tahun 2050 tak berarti apapun apabila emisi yang tinggi terus berlanjut dalam beberapa tahun ke depan," kata Thunberg yang telah menjadi simbol kemarahan anak muda terhadap generasi yang lebih tua.

"Untuk bertahan di bawah 1,5 derajat, kita harus menjaga karbon di dalam tanah," katanya.

Sumber: Reuters

Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019