Jakarta (ANTARA News) - Jakarta Japan Club (JCC) menyatakan kepercayaannya terhadap prospek ekonomi Indonesia meskipun saat ini dunia sedang menghadapi krisis keuangan. "Memang Indonesia sedang menghadapi keadaan yang berat, namun pihak Jepang masih meyakini adanya prospek yang baik di Indonesia," ujar Ketua JCC Seiji Komuro, pada jumpa pers di auditorium Kajian Wilayah Jepang di Universitas Indonesia, Selasa. Pada siaran pers yang diterima ANTARA News di Jakarta, Selasa, JCC menilai, krisis dunia saat ini sulit dihindari Indonesia sebagai bagian dari globalisasi, namun adanya berbagai faktor positif yang ada di dalam negeri seperti pasar domestik yang besar, tumbuhnya kelas menengah, dan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Sementara itu, Wakil Ketua JCC Kimihasa Imada, hubungan Indonesia-Jepang tidak terlalu terpengaruh krisis global yang dimulai di Amerika Serikat itu. Menurut dia, hubungan RI-Jepang berbasis ekonomi yang tidak tergantung Amerika Serikat, apalagi ekspor Indonesia ke AS hanya 11 persen dari total nilai ekspor Indonesia. Ia juga mengatakan, para pengusaha Jepang menghargai kebijakan yang dilakukan Pemerintah Indonesia antara lain jaminan simpanan nasabah di perbankan yang naik dari Rp100 juta menjadi Rp2 miliar Sementara itu, Presiden Direktur JETRO (Japan External Trade Organization), Sadanobu Kusaoke, menilai bahwa Indonesia kurang mendapat apresiasi yang wajar akan berberhasilannya. Ia mencontohkan, hengkangnya produsen elektronik asal Jepang, Sony, seringkali dijadikan contoh buruk investasi di Indonesia. Padahal, hengkangnya Daihatsu dari Vietnam dan memilih berkonsentrasi di Indonesia tidak pernah disebut-sebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008