Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah telah menyalurkan bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan para korban bencana alam banjir bandang yang menerjang beberapa dusun di Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi pada Kamis (12/12) malam itu.

"Saya begitu dapat informasi soal banjir bandang di Kulawi langsung mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi bencana yang berjarak sekitar 70-an kilometer dari Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng," kata Kepala BPBD Sulteng, Bartholomeus Tandigala di Palu, Jumat.

Baca juga: Sebanyak 57 rumah di Kulawi rusak diterjang banjir bandang

Ia mengatakan TRC tadi malam membawah berbagai logistik seperti beras, gula pasir,minyak goreng,ikan kaleng, mie instan,selimut, pakaian anak-anak dan dewasa, alat masak, tenda dan juga obat-obatan guna mengantisipasi berbagai jenis penyakit yang selalu muncul pada saat pascabanjir.

Juga mengerahkan beberapa unit kendaraan operasional termasuk mobil serba guna.

Dia juga mengatakan untuk sementara warga korban banjir di Kulawi terpaksa diungsikan ke gedung sekolah, rumah dinas camat, rumah warga dan hunian sementara (huntara) yang ada di sekitar lokasi bencana alam tersebut.

Di lokasi bencana, kata Bartholomeus selain personil BPBD, Barsanas, TNI/Polri, PMI,ORARI, juga sejumlah relawan dari lembaga kemanusiaan (NGO) peduli bencana alam ikut bersama-sama melakukan upaya evakuasi terhadap warga yang permukiman mereka di terjang banjir bandang.

Banjir bandang yang membawa berbagai jenis kayu dan batu-batuan serta disertai lumpur yang memporak-porandakan Desa Bolapapu menelan korban jiwa dua orang (bapak/anak).

Baca juga: PLN: Suplai listrik di lokasi banjir bandang Sigi sudah normal

Kedua korban terperangkap dalam rumah saat banjir bandang tiba-tiba menghajar permukiman yang pada 2011 juga disapu banjir bandang dan mengakibatkan banyak korban jiwa dan merusak ratusan rumah penduduk dan sarana ibadah seperti gereja, masjid, sekolah dan fasilitas kesehatan.

Data sementara jumlah rumah yang rusak diterjang banjir 57 unit.

Hingga kini belum diketahui nilai kerugian yang ditimbulkan bencana alam banjir di Desa Bolapapu.

Bartholomeus mengaku wilayah itu memang rawan bencana alam,sebab sudah beberapa kali diterjang banjir.

Banjir bandang terbesar dan terparah terjadi pada Desember 2011.

Baca juga: Banjir bandang terjang sejumlah desa di Sigi

Desa Bolapapu berbatasan langsung dengan kawasan hutan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) yang pada 1977 telah ditetapkan oleh Unesco sebagai salah satu cagar biosfer dunia yang menjadi kebanggaan pemerintah dan masyarakat di Provinsi Sulteng.

Sigi salah satu daerah di Sulteng yang pada dua tahun terakhir ini mengalami beberapa kali bencana alam.

Kabupaten Sigi juga merupakan daerah terparah diguncang gempabumi berkekuatan 7,4 SR yang terjadi pada 28 September 2019.

Sejumlah wilayah Sigi seperti Desa Jono Oge di Kecamatan Sigibiromaru dan Desa Sibalaya, Kecamatan Gumbasa merupakan dua desa yang mengalami likuefaksi saat gempa dahsyat tersebut terjadi.

Ribuan korban meninggal dunia, kerusakan bangunan cukup besar, jaringan irigasi Gumbasa rusak total. Begitu pula kantor-kantor pemerintah hancur diterjang gempa dan likuefaksi. Kerugian materi dari sektor pertanian mencapai ratusan miliar. 

Baca juga: Bupati Sigi langsung tinjau lokasi banjir bandang di Kulawi

Pewarta: Anas Masa
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019