Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Bidang Pengembangan Kawasan Kebun Raya Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Danang Wahyu Purnomo MSc berpendapat, Kebun Raya Banua Kalimantan Selatan (Kalsel) prospektif.

Ketua Panitia Khusus (Pansus) IV DPRD Kalsel H Suwardi Sarlan SAg mengemukakan di Banjarmasin, Sabtu sesudah Pansusnya berkonsultasi dengan LIPI, dalam hal ini Bidang Pengembangan Kawasan Kebun Raya Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya.

"Bahkan Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Kawasan Kebun Raya Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI tersebut juga berpendapat, bahwa Kebun Raya Banua Kalsel akan berkembang," kutip politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Pendapat yang memperkirakan Kebun Raya Banua akan maju dan berkembang berdasarkan letaknya yang strategis, lanjutnya melalui siaran pers staf Humas Sekretariat DPRD (Setwan) Kalsel Sarkani SAg.

Pasalnya Kebun Raya Banua berada dalam lingkungan perkantoran Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Kalsel di Banjarbaru (sekitar 35 kilometer utara Banjarmasin) dan masyarakat umum/publik mudah mengaksesnya.

Oleh sebab itu pula, Kabid
Pengembangan Kawasan Kebun Raya Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI memberi skoring dengan nilai 5 (lima) atau baik terhadap Kebun Raya Banua milik pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel tersebut.

"Hal lain yang menggembirakan, pihak LIPI berjanji tetap akan membantu Kebun Raya Banua sebagaimana bantuan terhadap kebun raya pada provinsi lain di Indonesia," demikian Suwardi Sarlan.

Pansus IV DPRD Kalsel membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pengelolaan Kawasan Kebun Raya Banua yang berasal atau merupakan usul dari eksekutif/Pemprov setempat.

Sebelumnya pada kesempatan terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebun Raya Banua Agung Stresno SHut MSi menyatakan, pihaknya akan terus bekerja sama pendampingan dengan staf LIPI.

Baca juga: Kalsel gelar 32 agenda pariwisata pada 2020

Baca juga: Kalsel alihkan sumber pendapatan daerah dari tambang ke pariwisata

Baca juga: Banjarmasin berpotensi jadi daerah tujuan wisata berbasis sungai


Menurut dia, pendampingan dari LIPI tersebut penting dalam upaya memajukan dan mengembangkan Kebun Raya Banua, yang bukan saja harapan Pemprov Kalsel, tetapi akan menjadi kebanggaan masyarakat provinsi setempat khususnya.

Ia menyatakan, pihaknya berupaya menanam tanaman/pepohonan lokal atau khas daerah setempat terutama yang tergolong langka/hampir punah.

"Tanaman/pepohonan khas daerah setempat, baik berupa obat-obatan maupun buah-buahan atau holtikultura dan lainnya," lanjut alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut.

Selain itu, pada Kebun Raya Banua tersebut juga menanam/mengembangkan tanaman/pepohonan nusantara, terutama yang memungkinkan bisa tumbuh atau hidup di Kalsel, demikian Agung.

Pada saat bersamaan, 12 - 14 Desember 2019, kelompok dua dari Pansus IV DPRD Kalsel meninjau Kebun Raya Bali dengan pimpinan rombongan Wakil Ketua Pansus tersebut, Zulfa Asma Vikra SH MH dari Partai Demokrat.

Pewarta: Sukarli/ Syamsuddin Hasan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019