Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan atau PUPR membangun dua bendungan di Lampung dalam rangka mendukung lumbung pangan nasional.

"Pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu.

Menteri Basuki mengatakan bahwa kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menambah pembangunan bendungan baru di sejumlah provinsi untuk mendukung ketahanan air dan pangan nasional. Salah satu provinsi yang tengah dibangun bendungan adalah Provinsi Lampung yang direncanakan sebagai salah satu lumbung pangan nasional.

Di Provinsi Lampung, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung Ditjen Sumber Daya Air tengah menyelesaikan pembangunan dua bendungan yakni Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu dan Bendungan Margatiga di Kecamatan Margatiga. Kehadiran dua bendungan baru tersebut akan melengkapi sistem pengelolaan air, termasuk suplai irigasi yang berasal dari Bendungan Batutegi yang sudah beroperasi sejak tahun 2005.

Bendungan Way Sekampung memiliki kapasitas tampung 68 juta meter kubik yang akan dimanfaatkan untuk menambah areal irigasi seluas 15.000 hektar dalam Sistem Irigasi Sekampung menjadi total seluas 70.000 hektar sehingga meningkatkan intensitas tanam menjadi 260 persen terutama untuk Kabupaten Pringsewu.

Bendungan ini juga akan menyediakan air baku untuk Kota Bandar Lampung, Kota Metro dan Kabupaten Lampung Selatan sebesar 2.480 liter per detik, potensi listrik 5,4 Megawatt, mereduksi banjir sebesar 185 m kubik per detik serta menjadi objek wisata di Kabupaten Pringsewu. Saat ini progres fisiknya sudah sebesar 77,5 persen.

Apabila sudah beroperasi, Menteri Basuki meminta agar tidak dipasang keramba apung yang bisa menurunkan kualitas air bendungan. Bendungan Way Sekampung dibangun dengan biaya Rp 1,7 triliun. Pengerjaannya terbagi menjadi dua paket yang dikerjakan oleh PT. PP dengan nilai kontrak Rp 873 miliar dan PT. Waskita Karya sebesar Rp 829 miliar.

Sedangkan untuk Bendungan Margatiga saat ini juga tengah dalam tahap pembangunan dengan kapasitas tampung total 147,94 juta meter kubik di hilir Sungai Way Sekampung. Pembangunan Bendungan Margatiga di Kecamatan Margatiga, Lampung Timur diproyeksikan akan mengairi lahan irigasi seluas 10.950 hektar dan sebagai sumber air baku berkapasitas 830 liter per detik.

Konstruksi bendungan dikerjakan oleh PT Waskita Karya-Adhi, KSO dengan nilai kontrak Rp 813 miliar. Progres fisik Bendungan Margatiga hingga saat ini sebesar 23,37 persen dan ditargetkan selesai pada tahun 2021 sesuai data kontrak.

“Selain itu terdapat Bendung Seguruh dan Jabung. Semuanya dibangun untuk mengoptimalkan air Sungai Way Sekampung yang potensinya besar terutama untuk irigasi,” kata Menteri Basuki.

Baca juga: Kementerian PUPR dorong rest area tol didominasi produk lokal

Baca juga: Kementerian PUPR prioritaskan pembangunan Tol Kunciran-Cengkareng

Baca juga: 1.000 rumah di Pariaman dapat bantuan stimulan perumahan swadaya


Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019