Jakarta (ANTARA) -
Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur kecewa dengan kinerja 14 kontraktor yang menggarap proyek saluran air di wilayah itu pada 2019.
 
"Dalam katalog elektronik ada 35 kontraktor yang terdaftar, sekitar 14 di antaranya kinerjanya tidak maksimal," kata Kepala Sudin SDA Jakarta Timur, Santo di Jakarta, Senin.
 
Penilaian kinerja itu berdasarkan aduan warga yang ditampung pihaknya melalui sejumlah kanal laporan masyarakat maupun hasil inspeksi ke lapangan.
 
Beberapa warga mengeluhkan mekanisme pengerjaan proyek saluran yang molor dari batas waktu penetapan.
 
Proyek yang dimaksud di antaranya saluran air di Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, dan di Jalan Balai Pustaka Kecamatan Pulo Gadung.
 
Kontraktor di lokasi itu masih menyisakan urukan tanah yang dibiarkan menumpuk di depan rumah warga.

Baca juga: Bus pariwisata terperosok di saluran air Jalan Matraman
Baca juga: Minibus terperosok saluran air di Jalan Pulomas
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur, Santo, saat memberikan komentar kepada wartawan di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Senin (16/12/2019). (ANTARA/Andi Firdaus)
Hal itu menyebabkan lingkungan warga terlihat kotor dan terbengkalai.
 
Meski pihaknya telah memberikan sejumlah surat peringatan, namun kerap kali tidak dijalankan dengan baik.
 
Rata-rata persoalan kontraktor, kata Santo, karena pengawas lapangan proyek tidak bekerja secara profesional.
 
"Yang sering jadi masalah itu pengawas lapangannya yang suka 'gonta-ganti' orang saat proyek sudah berjalan, seperti di Pisangan Baru. Di sana mandornya ganti sampai tiga kali. Mungkin karena pembayarannya enggak 'pas'," ujar Santo.
 
Saat ini terdapat 45 proyek pengerjaan saluran air di wilayah Jakarta Timur.
 
"Mayoritas pekerjaannya sudah selesai 85 persen dan semua proyek harus segera rampung pada akhir Desember 2019," katanya.
 
Santo juga memperingatkan kontraktor yang bermasalah itu untuk bersiap menerima sanksi berupa pembayaran proyek yang tidak penuh.
 
"Kalau tidak mencapai target penyelesaian sampai waktu yang disepakati, pemerintah hanya bayar sesuai pekerjaan yang mereka selesaikan saja," katanya.
Baca juga: Jakarta Utara bangun persimpangan saluran air untuk atasi genangan
Baca juga: Simpul kemacetan di Jalan Centex dipicu galian saluran air

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019