"Aloha!" merupakan sebuah album mini yang terdiri dari empat lagu baru yaitu "Apa Daya", "Everyday I Love You More", "Panthera Sumateral dan "Oh So Lonely" dan dua lagu lama yang diaransemen ulang yakni "Jangan Lagi Datang" dan "Kiranya". "Aloha!" sendiri diambil dari bahasa Hawaii sebagai salam selamat datang dan perpisahan.
"Jadi enggak ada yang terlalu lebay (berlebihan) saat berpisah, terus enggak ada yang terlalu lebay juga saat bertemu. Aku melihatnya sebagai sebuah keseimbangan, bahwa orang itu datang dan pergi, masalah itu datang dan pergi. Jadi menyikapinya dengan keseimbangan itu," ujar Syaharani dalam kunjungan media di Kantor Berita ANTARA, Senin.
Bagi Syaharani, "Aloha!" adalah sebuah album untuk merayakan kehidupan dengan saling mengenal dan berharmoni dengan perbedaan. Oleh karenanya, album tersebut terdiri dari musik fusion, bossanova, contemporary pop/soul, swing, reggae dan chill jazz.
Single perdana "Aloha!" yang bertajuk "Apa Daya" merupakan perpaduan antara swing dan reggae. Sedangkan "Oh So Lonely" dibikin dalam dua versi yakni live band dan cinematic string.
"Apa daya itu paling simpel dan ringan. Di sini juga kita ngawinin reggae dan rhythm, kita pengin bilang kalau jazz itu terbuka untuk banyak musik," kata Syaharani.
"Kalau yang lagu "Oh So Lonely", kalau yang live band terasa lebih manis dan nyaman. Kalau yang string ini, sedihnya tuh horor. Musik itu matters, memberikan efek psikologis, enggak cuma memberikan kata-kata yang ada dilirik dan perlu dipikirkan kata-katanya," lanjutnya.
Sementara itu, untuk kolaborasi antar disiplin seni bisa dilihat dari kemasan album fisiknya. Dalam album tersebut terdapat cerita pendek atau cerpen yang terinspirasi dari empat lagu baru pada "Aloha!". Cerpen itu garap oleh Ariga Yada, dia juga yang mengerjakan desain dan artworks dalam album tersebut.
Selain itu, ada juga foto-foto saat rekaman dan kartu pos yang berisi lirik lagu "Apa Daya", "Everyday I Love You More", "Panthera Sumateral dan "Oh So Lonely".
"Kalau foto-foto dari teman aku dari Malang, karena dia sika motret akhirnya ditaruh di sini. Kita juga bikin liriknya di postcard, siapa tahu mau ngomong apa karena gue kan anak surat-suratan," kata Syaharani.
Baca juga: Syaharani "joget tipis-tipis" di tepi bendungan Jatiluhur Jazz 2019
Baca juga: Kolaborasi Syaharani dan Craig Burton di Berlin, Jerman
Baca juga: Syaharani jago balap karung
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019
