Berakhirnya Pileg dan Pilpres dan terbukanya ekspor ke AS dan China mendorong optimisme swasta untuk investasi di Kepri
Batam (ANTARA) - Bank Indonesia memprediksi ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau tumbuh 4,7 persen hingga 5,1 persen pada 2020.

Kepala BI Kepri, Fadjar Majardi, Selasa mengatakan pertumbuhan ekonomi Kepri pada 2020 akan ditopang perbaikan investasi dan kinerja net ekspor yang membaik.

"Pertumbuhan ekonomi, prospek pada 2020 diperkitakan tumbuh 4,7 hingga 5,1 persen. Tumbuh menguat," kata dia.

Perbaikan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2020, diperkirakan turut mempengaruhi Kepri dari sisi lapangan usaha industri.

Secara global, masih terdapat pelemahan ekonomi akibat perang dagang AS-China yang berdampak pada seluruh negara di dunia.

Namun, hingga kini, perang dagang justru memberikan dampak posirif bagi perekonomian Kepri. Ekspor dari Kepri ke AS dan Tiongkok cenderung meningkat pada 2019.

BI mencatat, pertumbuhan ekspor ke AS hingga September 2019 sebesar 19,51 persen (yoy), meningkat tajam dibandingkan 2018 yang mencapai 17,2 persen (yoy) dan 2017 yang mencapai 11,83 persen (yoy).

Demikian pula dengan ekspor ke China yang tercatat 11,95 persen pada 2018 meningkat hingga 48,73 persen (yoy) pada 2019.

Peluang ekspor ke AS terbesar adalah elektronik dan mesin. Sedangkan ke Tiongkok adalah kimia dan elektronik.

Mengenai investasi, ia mengatakan bila pada 2019, penanam modal masih menunggu dan melihat hasil Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden. Maka 2020 ini diperkirakan mulai akan tumbuh.

"Berakhirnya Pileg dan Pilpres dan terbukanya ekspor ke AS dan China mendorong optimisme swasta untuk investasi di Kepri," kata dia.


Baca juga: BI: Pertumbuhan ekonomi Sultra tertinggi kelima nasional
Baca juga: BI proyeksikan pertumbuhan ekonomi Sumsel 2020 mencapai 5,7-6,1 persen
Baca juga: Ini prediksi BI soal pertumbuhan ekonomi Sumut 2020

 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019