Surabaya (ANTARA) - Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Saleh Ismail Mukadar menilai elektabilitas Bakal Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang selama ini digadang-gadang mendapat dukungan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini masih rendah dan kalah dengan bakal calon dari kader parpol.

"Sampai saat ini menurut hasil survei, elektabilitas Eri masih jauh di bawah tokoh politik, baik dari PDI Perjuangan maupun dari beberapa parpol lain," kata Saleh Mukadar yang juga mantan Ketua DPC PDIP Surabaya, Selasa.

Pada Pilkada Surabaya 2020 ini, Saleh memiliki harapan khusus agar wali kota yang terpilih nanti memiliki visi besar untuk membangun kota yang ramah lingkungan.

Selain itu, lanjut dia, bebas dari kemacetan dan memiliki transportasi massal yang mudah, murah serta menjangkau seluruh wilayah serta mampu meremajakan kampung kumuh.

"Jadi bukan wali kota yang hanya mampu mengurusi taman, tapi mengabaikan aspek lainnya yang menjadi kebutuhan warga kota," kata mantan manajer Persebaya ini.

Saleh menjelaskan di Kota Surabaya ada tiga kader dari PDIP yang dinilai cukup menonjol yaitu Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, anggota DPRD Surabaya Dyah Katarina dan anggota DPRD Jatim Armuji.

"Semuanya masih memiliki elektabilitas di atas rata-rata kader partai lain," ujarnya.

Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Adi Sutarwijono sebelumnya meminta pengurus dan kader PDIP ikut mensosialisasikan tiga bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya yang merupakan kader PDIP aktif terlihat menonjol pergerakannya di masyarakat.

Adi Sutarwijono menyebutkan dari 19 bakal calon yang mendaftar di PDIP, tiga kader PDIP aktif terlihat menonjol pergerakannya di masyarakat yakni dua bakal cawali yakni Whisnu Sakti Buana dan Dyah Katarina, serta bakal cawawali Armuji.

"Menindaklanjuti instruksi DPD Jawa Timur, jaringan organisasi dan kader PDI Perjuangan Kota Surabaya, saya minta untuk aktif menyosialisasikan bacawali dan bacawawali yang berasal dari kader aktif PDIP ke masyarakat," katanya.

Menurut dia, sosialisasi tersebut bisa melalui jaringan media massa, media sosial, penyebaran stiker, brosur, baner, dan juga dalam perkumpulan warga.

Ia menegaskan, jajaran PDIP Kota Surabaya akan tunduk dan patuh jika kelak turun rekomendasi DPP PDI Perjuangan tentang bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota Surabaya.

"Serta, akan menjalankan rekomendasi itu dengan penuh rasa tanggung jawab, yakni memenangkan Pilkada Surabaya 2020," kata Adi.

Baca juga: Baliho Risma-Eri jelang Pilkada Surabaya dinilai "sound check"

Baca juga: Kader PDIP diminta sosialisasikan tiga bacawali/bacawawali Surabaya

Baca juga: PKB beri penjelasan tidak buka penjaringan Bacawali Surabaya

 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019