Jakarta (ANTARA/JACX) - Mantan Direktur Garuda Indonesia Ari Askhara tetap menjadi pembicaraan publik meskipun Menteri BUMN Erick Tohir sudah mencopot jabatannya menyusul kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton.

Ari bahkan menjadi bahan pembicaraan di media jejaring sosial Twitter dan disebut sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN).

Kabar itu semula diunggah oleh salah satu akun di Twitter pada 7 Desember 2019. " Sebagai Informasi Eks Direktur Utama Garuda I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra (Ari Askhara) adalah anggota BIN (Badan Intelijen Negara)," tulis akun itu.

Hingga Selasa (17/12), unggahan itu telah di-retweet sebanyak 1.300 kali, disukai 3.400 akun, dan mendapat 304 komentar.

Bukan hanya satu unggahan terkait Ari Askhara, akun tersebut juga menambah unggahan lain terkait mantan dirut Garuda Indonesia. Akun itu menyebut, "Sudah ada operasi senyap untuk menempatkan (titipan) nama salah seorang purnawirawan menjadi direktur utama Garuda, yang menginisiasi adalah menteri segala urusan," tulisnya pada hari yang sama.

Penjelasan: 

Dari informasi yang dihimpun ANTARA, informasi yang beredar di media sosial mengenai Ari Askhara adalah anggota BIN adalah hoaks. 

Hoaks yang telah tersebar itu diklarifikasi oleh Juru Bicara Kepala BIN Wawan Hari Purwanto. Melalui keterangan tertulis yang diterima pada Senin (16/12), Hari mengatakan tidak benar bahwa Eks Dirut Garuda Ari Askhara adalah anggota BIN.

"Kami, Wawan Hari Purwanto, Jubir Kepala BIN, bermaksud meluruskan berita tersebut dan menyatakan bahwa Ari Askhara bukan anggota BIN," tulis Wawan. 

Hari mengatakan klarifikasi diharapkan memberikan kejelasan kepada masyarakat mengenai informasi tesebut.

Baca juga: Dirut dicopot, Kemenhub pastikan Garuda penuhi aspek keselamatan

Baca juga: Fuad Rizal resmi jadi Pelaksana Tugas Dirut Garuda

Baca juga: Erick Thohir sebut perbuatan direksi Garuda termasuk sistemik

Pewarta: Tim JACX dan Kominfo
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019