Jakarta (ANTARA) - Wallex Technologies, perusahaan teknologi finansial asal Singapura, menawarkan cara pengiriman dan transfer uang lintas negara yang lebih mudah dan berbiaya murah.

Biaya yang tidak murah dan pengambilan uang yang tidak praktis menjadi masalah utama yang dialami banyak orang dalam pengiriman dan transfer uang lintas negara.

Ketika melakukan transfer ke luar negeri, biasanya lembaga perbankan konvensional akan menetapkan biaya layanan progresif. Ini berarti, semakin tinggi dana yang ditransfer, semakin besar pula beban biayanya.

Selain itu, banyak bank konvensional yang memproses transfer dana lintas negara secara offline. Pelanggan harus mendatangi kantor cabang terdekat, melengkapi dokumen, baru bank akan melakukan pengiriman dana. Kurs yang ditawarkan pun biasanya terbatas pada kurs-kurs yang paling banyak digunakan.

Cara itu dinilai kurang efisien, terutama bagi pelanggan dengan mobilitas tinggi yang perlu menyelesaikan transfer dana sesegera mungkin.

Tapi dengan Wallex, Anda hanya dikenai biaya layanan flat Rp100.000 per transaksi, tarif yang jauh lebih murah dibandingkan transfer tradisional, pembayaran dengan kartu, bahkan PayPal.

Baca juga: Gmail Android bisa kirim dan terima uang

Baca juga: Tiga operator kolaborasi layani kirim uang via ponsel


Dengan platform online Wallex, pelanggan bisa melakukan transaksi di mana saja dan kapan saja, dan semua kelengkapan dokumen, hingga status pembayaran dicantumkan secara transparan dan akurat.

Bahkan, pelanggan bisa melakukan konversi ke lebih dari 40 mata uang asing di 180 negara di dunia.

"Tujuan kami adalah menghadirkan efisiensi dan efektivitas tertinggi bagi para pelanggan. Di era digital ini, semua berjalan dengan serba cepat dan serba online," kata dia.

"Kami menghadirkan sebuah platform yang terintegrasi dan bisa diakses 24 jam sehari, sehingga setiap pelanggan dapat menyelesaikan transaksi transfer lintas negara dalam hitungan menit saja,” kata Andy Putra, Country Manager Wallex di Indonesia, dikutip Rabu.

Dengan transfer dana yang dilakukan secara digital, Wallex menjamin bahwa semua transaksi dienkripsi dengan baik, sehingga terjaga kerahasiaan maupun keamanannya.

Sebagai perusahaan rintisan fintech, Wallex telah mendapatkan Lisensi Pengiriman Uang dari Bank Indonesia dan Otoritas Moneter Singapura.

Baca juga: Telkomsel Perluas Layanan T-Cash untuk Kirim Uang

Baca juga: Tokocrypto siap "tancap gas" setelah terdaftar di Bappebti


Dengan Wallex, pihak penerima bisa berhemat menggunakan akun bank virtual di Singapura, dan Amerika Serikat, sehingga transfer dana yang dilakukan hanya akan dikenakan biaya transfer lokal saja yang notabene lebih murah.

Penerima lalu bisa memutuskan untuk mengirimkan dana tersebut ke rekening pribadi mereka untuk menghemat biaya transfer internasional. Hal ini tentunya sangat bermanfaat untuk penerima dana internasional reguler dalam jumlah banyak, seperti eksportir yang melayani pembayaran dari berbagai kanal.

“Berkat teknologi yang kami kembangkan, kami bisa mengubah proses transfer dana lintas negara menjadi lebih murah, cepat, praktis, dan mudah diakses oleh siapa saja,” tambah Andy.

Wallex telah mencatatkan nilai transaksi tahunan hingga Rp14 triliun dan kenaikan Gross Transaction Volume sebesar 20 persen setiap bulannya.

Saat ini, Wallex tengah fokus untuk melakukan ekspansi agresif ke pasar-pasar potensial lain dan mengembangkan tim eksekutif yang kuat dalam industri perbankan dan keuangan.

Salah satu tren yang berkembang saat ini adalah pertumbuhan transaksi intra-regional di dalam wilayah Asia.

Berpartisipasi dalam tren ini, Indonesia berhasil membukukan nilai ekspor sebesar Rp2.541 triliun (USD 180,06 miliar) pada tahun 2018, naik 6,65 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Di Indonesia, Wallex telah melayani berbagai pelanggan ternama di industri pariwisata, manufaktur, retail, dan e-commerce untuk memfasilitasi kegiatan pembayaran luar negeri.

Baca juga: Facebook sediakan layanan kirim uang

Baca juga: Aplikasi OY! bisa untuk chat dan transfer uang

Baca juga: BTPN perkenalkan fitur saldo mata uang asing di aplikasi Jenius

Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019