Bandara yang megah ini sudah beroperasi. Sekarang tinggal tugas daerah, baik provinsi maupun kabupaten dan kota untuk bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari sekarang
Banjarbaru (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kehadiran terminal baru Bandara Syamsudin Noor dapat menjadi trigger atau pemicu pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kalimantan Selatan (Kalsel).

"Bandara yang megah ini sudah beroperasi. Sekarang tinggal tugas daerah, baik provinsi maupun kabupaten dan kota untuk bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari sekarang," kata Presiden Jokowi saat meresmikan terminal baru Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Rabu.

Presiden Jokowi mengatakan jangan sampai keberadaan bandara yang sangat besar itu tidak berdampak apa-apa bagi kesejahteraan masyarakat secara luas.

Untuk itu, bandara harus disambungkan dengan berbagai kawasan perekonomian seperti pariwisata, kawasan pertanian, industri, perikanan, perkebunan, dan sebagainya agar roda ekonomi masyarakat dapat tumbuh lebih tinggi.

Presiden Jokowi mengungkapkan anggaran Rp2,2 triliun untuk membangun terminal baru dengan segala fasilitas pendukungnya bukanlah uang yang sedikit, sehingga harus benar-benar bisa dimaksimalkan keberadaannya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Ini bandara sangat besar dan bagus. Saya saja kaget melihatnya. Kalau dulu ke sini turun dari pesawat ke tanah, sekarang sudah langsung ke gedung terminal yang megah," tuturnya.

Presiden Jokowi pun mengapresiasi laju pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan yang mencapai tujuh persen. Menurut Presiden, angka pertumbuhan tersebut cukup tinggi. 

"Saya tidak tahu di Kalsel ada apa. Yang saya tahu ada intan, makanya bentuk desain bandaranya intan Martapura, bagus sekali," ujar Presiden Jokowi sembari berkelakar.

Terkait infrastruktur, Presiden Jokowi menjelaskan sangat penting untuk terus digenjot pembangunannya jika tak ingin semakin ketinggalan dari persaingan ketat di tingkat global.

"Persaingan antarnegara sangat sengit. Kalau tidak membangun infrastruktur pasti ketinggalan dan daya saing kita rendah. Jika sudah begitu, jangan bermimpi akan menjadi negara maju. Infrastruktur sama pentingnya dengan pembangunan sumber daya manusia," ucap Presiden Jokowi.

Sementara Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan jajaran menteri kabinet yang telah mewujudkan bandara megah di Bumi Lambung Mangkurat.

"Sejarah baru telah hadir di Kalimantan Selatan bernama Bandara Internasional Syamsudin Noor. Sampai sekarang banyak masyarakat tidak percaya, karena warga merasa berada di bandara luar negeri," ucap Gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu.
 
Nampak depan gedung baru terminal Bandara Internasional Syamsudin Noor. (antara/foto/firman)


Sedangkan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melaporkan terminal baru bandara luasnya delapan kali lipat dari terminal lama yaitu dari 9.000 meter persegi menjadi 77.000 meter persegi.

Adapun kapasitas daya tampung penumpang di gedung terminal menjadi 7 juta per tahun dari sebelumnya hanya 1,3 juta per tahun.

Saat peresmian secara simbolis pemencetan tombol oleh Presiden Jokowi, turut diikuti Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi, Menteri BUMN Erick Tohir, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Kedatangan Presiden Jokowi ke Kalimantan Selatan yang berangkat dari Kalimantan Timur juga didampingi Menteri PUPR  (PUPR) Basuki Hadimoeljono dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Baca juga: Resmikan bandara, Presiden Jokowi dan Gubernur Kalsel berbalas pantun

Baca juga: Presiden Jokowi resmikan terminal baru Bandara Syamsudin Noor

Baca juga: Menhub dampingi Presiden resmikan pengembangan Bandara Syamsudin Noor

 

Pewarta: Firman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019