Empat ruas tol yang akan ditawarkan untuk didivestasikan di antaranya ruas tol Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Pemalang-Probolinggo.
Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Toll Road, anak perusahaan PT Waskita Karya Tbk (Persero) menargetkan untuk melakukan divestasi atas empat ruas tol yang dimilikinya pada 2020.

Perseroan telah mendivestasikan dua ruas tol di Trans Jawa, yakni Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono-Kediri kepada investor asal Hong Kong, Kings Key Limited sehingga tersisa 16 ruas tol yang dimiliki.

"Kami punya program tahun depan sekitar empat (yang didivestasikan), jadi yang memenuhi ekspektasi penawaran itu yang kami lepas," kata Direktur Utama Waskita Toll Road Herwidiakto seusai penandatanganan perjanjian divestasi saham di Jakarta, Rabu.

Empat ruas tol yang akan ditawarkan untuk didivestasikan di antaranya ruas tol Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Pemalang-Probolinggo.

"Satunya (ruas tol) sedang dipilih. Mungkin Medan-Kualanamu atau Semarang-Batang atau Pemalang-Batang, salah satunya, karena kami maksimal (divestasi) empat ruas tol dulu," tuturnya.

Baca juga: Waskita raih Rp2,5 triliun dari divestasi dua ruas Tol Trans Jawa

Untuk tiga ruas yang telah ditentukan itu, Herwidiakto menyebutkan sudah ada sekitar tujuh hingga 10 investor yang tertarik, baik asing maupun domestik.

Namun, ia mengaku belum bisa menyebutkan target dana yang bisa diraih dalam divestasi keempat ruas tol tersebut. Yang pasti, perseroan menargetkan penandatanganan perjanjian divestasi atau jual beli konsesi ruas tol bisa dilaksanakan pada April 2020.

"Sekarang kami lihat siapa-siapa saja investornya, terus kami undang. Jadi seleksi. Nilainya nanti diketahui yang mau investasi, saya nawar sekian saja," katanya.

Herwidiakto mengakui ruas tol Trans Jawa memang masih menjadi pilihan utama untuk ditawarkan konsesinya kepada investor. Setidaknya ada tiga faktor yang membuat ruas tol Trans Jawa menjanjikan, yakni fisik yang baik, trafik kendaraan yang tinggi serta tidak dibutuhkan pemasaran agar masyarakat melewati ruas tersebut.

Kendati demikian, Herwidiakto mengaku juga ingin ruas tol di wilayah lain, utamanya di luar Jawa, bisa menarik minat investor. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan "bundling" ruas tol yang didivestasikan.

"Kamikan ingin di-bundling, tapi investor tidak mau. Katanya kalau di-bundling tidak mau beli. Akhirnya terpaksa kami pisah," katanya.

Baca juga: Waskita Karya nyatakan konstruksi Jalan Tol Japek II berkualitas

 Herwidiakto mengatakan jika empat ruas tol tambahan bisa berhasil didivestasikan tahun depan, sisa 12 ruas tol yang dibangun dan dimiliki perseroan akan tetap dipelihara sesuai amanah pemegang saham.

"Kami kelola sebagai operator, nanti bisa kami IPO kan. Kalau kami jual semua, mau IPO yang mana? Jadi tahun depan kami evaluasi 12 ruas tol (sisa) ini, kalau masih belum optimal, misalnya hanya 10 saja yang di keep, maka dua kami lepas," tuturnya.
 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019