Jumlah profesor yang ada di UHO sekarang berjumlah 79 orang dan ke depannya kita harapkan bisa mencapai target, dengan jumlah dosen 1.200 orang. Minimal guru besarnya harus mencapai 120 orang
Kendari (ANTARA) - Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari Prof Dr. Muhammad Zamrun, mengukuhkan dua guru besar dalam bidang Ilmu Biologi Terapan dan Ilmu Kimia Anlitik yang berlangsung di gedung Auditorium Mokodompit pada Rabu.

Kedua guru besar tersebut yakni Prof Dr Yusuf Sabilu,M.Si dan Prof Dr Hj. Mashuni,MSi dari Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam.

"Jumlah profesor yang ada di UHO sekarang berjumlah 79 orang dan ke depannya kita harapkan bisa mencapai target, dengan jumlah dosen 1.200 orang. Minimal guru besarnya harus mencapai 120 orang," katanya.

Muhammad Zamrun dalam sambutannya mengatakan akan berusaha mendorong para dosen yang bergelar Doktor untuk bisa mengusung dan bisa memperoleh gelar guru besar.

"Sumbangsih UHO itu bukan hanya guru besar akan tetapi semua dosen, baik yang doktor, magister maupun yang bergelar jabatan guru besar bisa berkontribusi bagi kemajuan industri, kemajuan Sultra dan kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," katanya.

Dalam kesempatan itu, Prof Yusus Sabilu memaparkan pidato ilmiah tentang "Pemanfaatan Azotobacter, mikoriza, pupuk organik dan zeolit di lahan marginal ultisol untuk peningkatan produksi dan pemenuhan kebutuhan kedelai di Sulawesi Tenggara (Sultra)".

Sedangkan Prof Mashuni memaparkan pidato ilmiah tentang "Pengembangan Biosensor pestisida dan Biopestisida dari limbah organik berbasis metode 'green chemistry' (Kimia hijau) untuk mewujudkan keamanan dan ketahana pangan".

Mashuni mengatakan sumbangsih yang akan diberikan, khususnya di fakultas MIPA yaitu mengembangkan sistem deteksi bahan berbahaya yang
memanfaatkan limbah organik yang ramah lingkungan.
 
Suasana pengukuhan dua guru besar Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, di gedung auditorium Kendari, Rabu. (FOTO ANTARA/Azis Senong)

"Kita akan mengembangkan sistem deteksi sesuai dengan bidang kimia analitik yaitu pengembangan sistem deteksi bahan berbahaya dari pemanfaatan limbah organik sebagai sumber bahan aktif seperti biopestisida," ujarnya.

Ia juga mengatakan biopestisida ini diharapkan aman dan ramah lingkungan karena menggunakan metode green chemisty yaitu penggunaan bahan pelarut kimia yang seminimal mungkin.

Pengukuhan dua guru besar UHO tersebut selain dihadiri sejumlah pejabat utama UHO, para dekan, dosen, ketua jurusan, mahasiswa serta keluarga besar dari kedua guru besar tersebut.

Baca juga: Anak tukang kayu jadi lulusan terbaik UHO

Baca juga: UHO gelar tabur bunga atas gugurnya mahasiswa dalam aksi demo

Baca juga: Ombudsman ikut awasi investigasi kematian dua mahasiswa UHO



 

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019