Kuala Lumpur (ANTARA) - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak akan melakukan sumpah laknat terkait tuduhan bahwa dirinya merupakan orang yang memerintahkan untuk membunuh warga negara Mongolia Altantuya Sharibuu.

"Saya berhasrat melakukan sumpah laknat membantah dakwaan yang ada dalam pengakuan sumpah yang disampaikan Azilah Hadiri," ujar Najib Razak melalui akun twitternya, Rabu.

Dia mengatakan sumpah laknat tersebut akan dilakukan di Masjid Kampung Baru setelah melaksanakan sholat Jumat pekan ini.

Sebelumnya mantan komandan polisi yang yang terancam hukuman mati karena pembunuhan tersebut Azilah Hadri mengklaim bahwa Datuk Seri Najib Razak memberi perintah untuk membunuh Altantuya Sharibuu.

Mantan Kepala Inspektur mengklaim bahwa Najib, yang pada saat itu wakil perdana menteri dan juga menteri pertahanan pada 2006, bertemu dengannya dan telah memerintahkan dia untuk "menembak untuk membunuh" Altantuya karena dia adalah "mata-mata asing yang berbahaya".

Azilah mengatakan hal tersebut dalam surat pernyataan pengakuan yang mengejutkan terkait permohonannya mencari keadikan di Pengadilan Federal untuk meninjau kembali keputusannya tentang hukuman dan hukuman mati yang dikenakan padanya dan Kopral Sirul Azhar Umar, yang juga mantan komandan polisi pada 2001.

Surat pernyataan tersebut diajukan pada 17 Oktober sebagai bagian dari permohonannya mencari peninjauan Pengadilan Federal.
Baca juga: Anwar Ibrahim bantah Mahathir intervensi sidang Najib Razak
Baca juga: Uang rampasan dari tas Najib sampai 114 juta ringgit Malaysia
Baca juga: Istri Najib Razak dikenai 17 dakwaan

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019