Jakarta (ANTARA) - Sejumlah kepala daerah yang hadir dalam seminar 100 Tahun Indonesia Jilid II, Mimpi Tokoh Muda Untuk Indonesia 2045, ikut angkat bicara mengenai permasalahan Papua.

Salah satunya Bupati Jember, Faida, ia bercerita mengenai keberadaan warga Jember yang kini tinggal di Mimika, Papua dan sudah menetap di sana. "Di Papua ada komunitas masyarakat Jember, tidak ber-KTP Jember lagi. Ada 700 keluarga asal Jember yang tinggal di Mimika. Pendatang-pendatang yang cinta sekali Papua dan sangat saling menghargai," ujar Faida, di Wisma ANTARA Jakarta, Rabu. Ia salah satu peserta yang hadir. 

Faida menilai masyarakat Papua pun juga sebenarnya cinta dengan merah putih (warna Bendera Indonesia). Hanya saja karena miss komunikasi, permasalahan-permasalahan sosial pun terjadi.

Ia berharap pemerintah Indonesia terus aktif membangun komunikasi intensif dengan masyarakat Papua agar tidak terjadi lagi permasalahan itu. “Saya melihat Papua sebenarnya 'Merah-Putih'. Cuma memang ada masalah-masalah tidak terselesaikan komunikasinya dengan baik,” ujar Faida.

Sementara Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, mengenai persoalan Papua, mengatakan, yang paling penting adalah menumbuhkan sikap kecintaan pada Negara Kesatuan Republik Indonesia dan rasa kemanusiaan di atas segalanya.

“Diksi ‘dan’ bukan ‘tapi’ artinya itu sesuatu yang tidak boleh dipisahkan. NKRI harga mati dan kemanusiaan di atas segalanya karena Papua saudara kita lahir bathin,” ujar dia.

Dalam menyongsong visi 100 Tahun Indonesia merdeka pada 2045, semangat persatuan dan kesatuan harus terus didorong sebagai pelecut motivasi agar mampu terus berkarya demi menciptakan perubahan untuk NKRI.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019