Denpasar (ANTARA) - Polda Bali memusnahkan 2.600 liter arak dan tuak, serta 3.500 botol miras dari berbagai jenis yang diperoleh dari setiap jajaran Polres/Polresta di wilayah Bali selama tahun 2019.

"Kalau di Bali kejahatan-kejahatan yang kira-kira menjurus pada kerawanan sudah bisa kita eliminir dan tadi sudah lakukan pemusnahan sebagian barang bukti alkohol yang tidak berlisensi atau penjualannya tidak ada izin," kata Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose, usai membuka Gelar Operasi Lilin, di Lapangan Puputan Badung, Kamis.

Ia mengatakan bahwa sebelumnya telah membuat daftar kriminal berkaitan dengan operasi pekat, terutama kejahatan-kejahatan yang yang sifatnya penting, karena Bali adalah tempat pariwisata. " Yang menjadi fokus saya sekarang adalah tentang street crime untuk ke depannya kita eliminir," jelasnya.

Barang bukti yang dimusnahkan diperoleh dari setiap jajaran Polres/Ta dan Ditresnarkoba Polda Bali diantaranya 1.950 liter arak, 650 liter tuak, dan 3.500 botol minuman beralkohol berbagai merk.

Pihaknya menuturkan untuk wilayah-wilayah yang ada di Bali ini secara keseluruhan ancaman narkotika dapat dieliminasi. "Bagi ancaman narkotika akan saya perlakukan mereka sesuai dengan tindakan yang mereka lakukan di Pulau Dewata ini," jelasnya.

Terkait dengan peredaran narkotika, pihaknya mengimbau agar masyarakat Bali tidak terpengaruh tawaran menjadi bandar, kurir maupun menjadi pengguna narkotika.

"Di Bali tidak bisa saya katakan zero tapi bisa kita eliminir peredaran narkoba dan paling penting rakyat Bali tidak terkooptasi dan tahun 2019 ini jumlahnya turun karena adanya budaya malu dari masyarakat Bali," jelasnya.

Selain itu, terkait potensi kerawanan yang harus diantisipasi seperti aksi terorisme, kejahatan konvensional, kemacetan lalu lintas, kecelakaan transportasi, sweeping ormas, aksi penolakan peribadatan, kenaikan harga sembako, konflik sosial dan tawuran, bencana alam, konvoi dan balap liar, kebakaran akibat petasan, dan pesta narkoba ataupun minuman keras, menurutnya bisa dieliminasi.

"Saya rasa semua jajaran sudah diberikan arahan melalui operasi pekat kemarin, untuk keseluruhan ancaman terorisme kita bisa eliminir dan ancaman premanisme di mata saya sudah tidak ada ancaman," katanya.

Baca juga: Polda Bali kerahkan 13 ribu personel jelang Natal-Tahun Baru

Baca juga: Polisi Selandia Baru kunjungi Polda Bali bahas kejahatan geng motor

Baca juga: Sepanjang 2019, satu kasus pencurian sapi di Tabanan diungkap

 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019