Gorontalo (ANTARA News) - Setelah sempat tertunda selama sebulan, akhirnya Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima gelar adat kehormatan atau "pulanga" dari lembaga masyarakat adat Gorontalo, Kamis. Gelar adat yang diterima oleh Raja Yogyakarta tersebut adalah "Ti Tulutani Lo Toyunuta" yang berarti putera bangsa atau raja yang mengabdi secara turun temurun. Upacara kebesaran untuk penganugerahan gelar adat tersebut dihadiri oleh keluarga Sultan HB X, Fadel Muhammad, dan puluhan tokoh adat dari seluruh wilayah Gorontalo. "Penghargaan ini saya terima dengan penuh kerendahan hati dan rasa terima kasih yang teramat dalam dan saya berniat menjaga amanah adat bersendikan syara dan syara bersendikan kitabullah," kata Gubernur DI Yogyakarta di Gedung Bele Li Mbui, Kota Gorontalo. Menurut dia, gelar adat "pulanga" yang diterimanya tersebut, mengingatkan akan hubungan emosional antara Gorontalo dan Yogyakarta seperti yang didengungkan oleh pahlawan Gorontalo, Nani Wartabone yakni "sekali ke Djogja tetap ke Djogja" pada tahun 1942. "Dalam hal ini, saya selalu ingat pesan bapak dan guru saya, Sri Sultan HB IX untuk tidak punya ambisi apapun kecuali mengabdi pada bangsa dan Negara," tambahnya. Ia bahkan membantah jika penganugerahan gelar adat tersebut memiliki kepentingan politis dalam Pemilu 2009 mendatang, terlebih jika dikaitkan dengan dirinya sebagai Calon Presiden dan Fadel Muhammad sebagai calon Wakil Presiden . Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad mengatakan, pemberian gelar adat tersebut untuk mempromosikan kebudayaan Gorontalo ke tingkat nasional maupun internasional. "Mengapa Sultan Hamengku Buwono yang dipilih, karena beliau merupakan seorang pemimpin atau raja yang telah banyak berjasa dan berkarya untuk bangsa ini," kata Fadel yang didampingi istrinya, Hana Hasanah. Selain itu, kata dia, selama ini Gorotalo dan Yogyakarta telah lama bekerjasama dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), dengan banyaknya jumlah mahasiswa Gorontalo yang berada di kota pelajar tersebut. Sultan HB X merupakan orang yang ke-48 menerima "pulanga", setelah sebelumnya sejumlah tokoh Gorontalo seperti Nani Wartabone, BJ. Habibie, Djhon Katili, H.B Jassin, Rachmat Gobel, dan Fadel Muhammad juga menerimanya. Pulanga merupakan gelar adat tertinggi yang diberikan kepada Gubernur, Walikota, Bupati, Wakil Bupati serta putra daerah yang berkedudukan sebagai tokoh nasional atau pengusaha yang memiliki karya atau "ilomata" untuk Gorontalo. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008