Kebijakan moneter tetap akomodatif dan konsisten dengan perkiraan inflasi yang terkendali dalam kisaran sasaran, stabilitas eksternal yang terjaga serta upaya untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah perekonomian global yang mela
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar lima persen dalam Rapat Dewan Gubernur periode 18-19 Desember 2019 di Jakarta, Kamis, guna mendorong momentum pertumbuhan dan menjaga stabilitas.

Sementara suku bunga Deposit Facility dan suku bunga Lending Facility juga dipertahankan masing-masing sebesar 4,25 persen dan 5,75 persen.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers mengatakan keputusan ini dilakukan setelah melihat kondisi perekonomian global dan domestik yang diperkirakan mulai membaik dan akan mengalami pemulihan pada 2020.

"Kebijakan moneter tetap akomodatif dan konsisten dengan perkiraan inflasi yang terkendali dalam kisaran sasaran, stabilitas eksternal yang terjaga serta upaya untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah perekonomian global yang melambat," kata Perry.

Ia memastikan strategi operasi moneter yang akan dilakukan bank sentral terus ditujukan untuk menjaga kecukupan likuiditas, khususnya di pergantian tahun, dan mendukung transmisi bauran kebijakan yang akomodatif.

Sementara itu, tambah Perry, kebijakan makroprudensial yang akomodatif ditempuh untuk mendorong pembiayaan ekonomi sejalan dengan siklus finansial yang masih di bawah optimal dengan tetap memerhatikan prinsip kehati-hatian.

"Kebijakan sistem pembayaran dan kebijakan pendalaman pasar keuangan terus diperkuat guna mendukung pertumbuhan ekonomi. Respons bauran kebijakan tersebut dapat menjaga stabilitas perekonomian dan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam memitigasi risiko global," katanya.

Menurut Perry, BI akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik dalam memanfaatkan ruang bauran kebijakan yang akomodatif untuk menjaga tetap terkendalinya inflasi dan stabilitas eksternal, serta turut mendukung momentum pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, koordinasi BI dengan pemerintah maupun otoritas terkait terus diperkuat guna mempertahankan stabilitas ekonomi, mendorong permintaan domestik, serta meningkatkan ekspor, pariwisata, dan aliran masuk modal asing, termasuk penanaman modal asing.

Baca juga: BI perluas kebijakan makroprudensial akomodatif 2020

Baca juga: Pengamat sarankan BI turunkan suku bunga acuan pada 2020

Baca juga: Core Indonesia dorong BI buat kebijakan ekspansif tahun 2020

 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019