Jakarta (ANTARA) - Seiring rencana renovasi bangunan Pusat Grosir Asemka sebagai pusat grosir modern di Jakarta Barat, para pedagangnya mulai merambah sistem digital.

Sebanyak 1.300 pedagang nantinya diajak bergabung untuk membangun moderenisasi pasar melalui sistem perdagangan elektronik atau "e-commerce."

"Proyeksi kami, Pusat Grosir Asemka bisa seperti Alibaba. Dimana pelaku bisnis tradisional dan pelaku bisnis digital berkolaborasi bersama, memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi," ujar General Manager Pusat Grosir Asemka, Sharon Pangemanan di kawasan Asemka, Jakarta Barat, Kamis.

Sharon mengatakan upaya kembali menghidupkan Pusat Grosir Asemka salah satunya dengan menggandeng platform "e-commerce" Ralali.com pedagang diajak bertranformasi dari sistem konvensional ke digital, pembayaran nantinya bisa menggunakan dompet elektronik.

Sharon menyebut pedagang yang selama ini memiliki sistem grosir luring, akan beralih ke sistem pembukuan akan dilakukan melalui platfom digital, sehingga pedagang terfokus memasarkan dagangannya, sementara pembukuan dan sistem pengiriman dilakukan oleh platform itu.

Renovasi dan pembenahan Pusat Grosir Asemka dilakukan secara bertahap di 10 lantai yang kini menjadi pusat grosir terbesar se-Asia Tenggara itu.

Sharon memaparkan setiap harinya sekitar 20 - 25 ribu pengunjung mendatangi kawasan Pusat Grosir Asemka.

Kondisi tersebut membuat Pusat Grosir Asemka penuh sesak dan dirasa perlu penyegaran. Apalagi sejak dibangun 1989 lalu, Pusat Grosir Asemka belum pernah di renovasi.

Chief Technology Officer Ralali.com, Irwan Suryadi menyebut kerjasama dengan Pusat Grosir Asemka sebagai komitmen dalam meningkatkan kelas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia, dan ini menjadi "pilot project" bagi pengembang pusat grosir yang lainnya.

“Kedepannya kami akan menggandeng lebih banyak pelaku usaha ritel tradisional untuk bertransformasi secara digital, sehingga lompatan lompatan untuk mewujudkan lndonesia Maju sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Republik lndonesia benar-benar terwujud melalui sektor UMKM yang nantinya melek teknologi,” ucapnya.

Sementara, Supervisor Financial Business Ralali.com, Alvin Aulia Akbar mengatakan pembeli di Pusat Grosir Asemka tidak harus membawa uang tunai atau pun bingung harus membayar melalui dompet digital, karena nantinya semuanya dapat dijawab oleh unified QR dari Ralali Pay.

Baca juga: Sistem di balik kecepatan dan integrasi kartu kereta di Jepang

Baca juga: Bank DKI targetkan 2020 Jakcard bisa bayar tol

Baca juga: Komisi E DPRD DKI panggil anggota TGUPP jadi dewas di 7 RSUD Jakarta

 

Produk finansial Ralali Pay merupakan sistem pembayaran yang menggabungkan beberapa dompet virtual menjadi 1 QR Code untuk memudahkan pembeli dan penjual Ralali.com dalam melakukan dan menerima pembayaran.

Sedangkan Ralali Credit merupakan produk inovasi berbasis finansial teknologi untuk membantu UKM dan UMKM memperoleh akses permodalan dalam bentuk kebutuhan usaha secara langsung.

Alvin menambahkan, Ralali Credit umtuk UKM Pusat Grosir Asemka lebih mudah dengan adanya Know Your Customer (KYC) dan rekam digital pada Ralali Pay.

Sehingga, mempermudah pelaku usaha mendapatkan permodalan, tanpa harus mendaftarkan dan mengajukan pinjaman modal kerja terlebih dahulu.

“Solusi ini menjawab masalah di lapangan dimana 22 persen UMKM lndonesia sulit mendapatkan akses modal menurut data dari Bank indonesia,” kata Irwan.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019