Manajer Liverpool Juergen Klopp (kiri) menyalami kiper Alisson Becker usai memastikan langkah ke partai final Piala Dunia Antarklub dengan mengalahkan Monterrey 2-1 di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar, Rabu (18/12/2019) waktu setempat. (ANTARA/AFP/Karim Jaafar)


38 tahun kemudian

Manajer Liverpool Juergen Klopp jelas tak ingin adegan 38 tahun silam terulang kembali saat timnya menantang Flamengo dalam partai final Piala Dunia Antarklub di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar, Sabtu (21/12) setempat atau Minggu (22/12) dini hari WIB.

Flamengo sudah lebih dulu mencapai final setelah menyingkirkan jawara Liga Champions Asia Al Hilal dengan skor cukup meyakinkan 3-1.

Sedangkan The Reds seperti biasa harus menekuni "The Liverpool Way" kala mengalahkan juara Liga Champions CONCACAF Monterrey 2-1 berkat gol menit-menit akhir Roberto Firmino.

Selain Firmino, legiun Brazil lainnya kiper Alisson Becker juga berperan penting atas kelolosan Liverpool ke final di tengah absennya bek tangguh Virgil van Dijk dengan menggagalkan tak kurang dari enam peluang berbahaya Monterrey.

Baca juga: Menurut Klopp, Liverpool tampil luar biasa saat taklukkan Monterrey

Kendati berstatus tim Brazil, Klopp menyebut Flamengo saat ini terpengaruh gaya bermain Eropa lantaran kehadiran Jorge Jesus yang menduduki kursi manajer O Mengao.

Terlebih lagi, belum jelasnya kondisi Van Dijk bakal membuat lini pertahanan Liverpool harus bekerja ekstra keras untuk bisa mematikan Gabriel "Gabigol" Barbosa, pemain pinjaman asal Inter Milan yang bertanggung jawab penuh atas gelar juara Copa Libertadores Flamengo sebulanan lalu.

Tentu saja, Klopp bukanlah sosok yang mengharapkan kontribusi duo Brazil kembali jadi penyelamat Liverpool ataupun kehadiran sosok Van Dijk sebagai tembok utama pertahanan semata.

Itu pula alasan Van Dijk tak meraih gelar Ballon d'Or 2019, sebab segala capaian Liverpool harus dilihat sebagai raihan sebuah tim, tidak seperti Lionel Messi yang boleh dibilang dua musim beruntun menyelamatkan kursi kepelatihan Ernesto Valverde di Barcelona.

Baca juga: Klopp sumringah simak Wenger puja puji Salah

Klopp masih bisa mengharapkan kecemerlangan dari para penggawanya yang lain seperti Mohamed Salah, Sadio Mane atau Divock Origi, sosok yang dianggap "klenik" oleh sebagian pendukung Liverpool atas kontribusinya di berbagai momen penting The Reds musim lalu.

Yang pasti, Klopp harus mencegah Liverpool mengalami "mati gaya" lagi setelah 38 tahun berselang menghadapi lawan yang sama, demi mempersembahkan trofi Piala Dunia Antarklub perdana sepanjang sejarah klub Merseyside Merah.

Dan jika berbicara tentang sebuah skenario klasik, apa jadinya jika Alisson dan Firmino bisa muncul lagi sebagai pahlawan kemenangan Liverpool. Skenario yang pantas menyandang tajuk "pembunuhan" klub Brazil di tangan legiun Brazil.

Baca juga: Liverpool hilang ketenangan saat tanpa Van Dijk
Baca juga: Klopp secara tersirat keluhkan jadwal Piala Dunia Klub

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019