Bogor merupakan salah satu daerah yang representatif untuk pariwisata karena kota hujan ini memiliki modal yang sangat potensial di bidang pariwisata
Bogor (ANTARA) - Pengamat Sosial Budaya Universitas Pakuan (Unpak), Agnes Setyowati H, Jumat, menilai bahwa Bogor memiliki modal yang potensial di bidang pariwisata, lantaran memiliki segudang keindahan alam, peninggalan bersejarah, hingga kekhasan kuliner lokalnya.

"Bogor merupakan salah satu daerah yang representatif untuk pariwisata karena kota hujan ini memiliki modal yang sangat potensial di bidang pariwisata," ujarnya di sela-sela kuliah umum English for Tourism yang bertema "Building Entrepreneurship in Tourism” di gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Unpak, Kota Bogor, Jawa Barat.

Menurut Agnes, yang juga Dekan FISIB Unpak, Bogor yang terdiri dari kota dan kabupaten ini juga memiliki kekhasan budaya Sunda dan unsur-unsur keragaman budaya lokal lainnya.

"Oleh karena itu, pariwisata merupakan sektor yang paling penting di Bogor ini sehingga pengembangan di sektor ini harus terus dilakukan guna lebih memajukan lagi kepariwisataan di Bogor ini," kata Agnes.

Ia menyerukan pentingnya pengelolaan sektor pariwisata. Menurut dia, kepariwisataan merupakan salah satu sektor penting bagi negara, karena selain bisa mendatangkan devisa dan memperkuat perekonomian negara, industri pariwisata juga membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat.

Tak hanya Bogor, Agnes menganggap Indonesia memiliki modal yang sangat pontensial untuk mendukung industri pariwisata seperti keindahan alam, kuliner, dan keragaman budaya nusantara yang menjadi daya tarik.

"Oleh karena itu, potensi-potensi tersebut harus bisa dikelola dan dikembangkan dengan baik agar dapat memberikan kontribusi besar bagi negara maupun masyarakat," kata Agnes.

Secara umum menurut data Kementerian Pariwisata, seperti yang ditunjukkan oleh Indeks Daya Saing Pariwisata yang dilaporkan oleh World Economic Forum bahwa dalam kategori Travel and Tourism Competitiveness Index tahun 2019, Indonesia masuk ke dalam posisi 40 dari 140 negara.

Kuliah umum yang diberikan oleh Agung Djati Walujo itu memberikan gambaran tentang pemajuan sektor pariwisata di Indonesia.

Dalam presentasinya Agung menjelaskan bahwa pentingnya sektor pendidikan terkait bidang pariwisata untuk mencetak sumber daya manusia yang kompeten. Kemudian, kelayakan infrastruktur juga menjadi hal sentral dalam pemajuan kepariwisataan.

Secara terpisah, Bupati Bogor, Ade Yasin mengaku telah melakukan banyak hal dalam setahun ke belakang untuk memajukan pariwisata Kabupaten Bogor, salah satunya dengan organisasi wisata dunia, Tourism Promotion Organization (TPO). Menurutnya hal itu tidaklah mudah, pasalnya Pemkab Bogor perlu melalui beberapa tahapan sampai akhirnya diterima sebagai anggota tetap.

"Karena sekarang branding Kabupaten Bogor itu The City of Sport and Tourism. Dengan masuk ke organisasi ini, informasi Kabupaten Bogor langsung dishare ke 103 daerah negara lain. Jadi kita tidak perlu satu per satu mendatangi negara lain untuk promosi," paparnya.

Ia mengatakan, Pemkab Bogor sudah menargetkan angka kunjungan wisata menjadi 10 juta wisatawan per tahun pada tahun 2020 dari kondisi sekarang yang angka kunjungan wisatanya baru 7,3 juta per tahun. Pasalnya, ketika angka kunjungan wisata meningkat, Pemkab Bogor akan mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari banyak sektor.

Baca juga: Wishnutama sanjung potensi wisata Kabupaten Bogor

Baca juga: Organisasi wisata dunia bakal terlibat Bogor Fest 2020, ini tujuannya

Baca juga: Mencuatkan kepada dunia wisata alam Khayangan di Puncak II


 

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019