Jakarta (ANTARA) - Para pedayung pemusatan latihan nasional (Pelatnas) mendominasi kejuaraan nasional (kejurnas) dayung 2019 nomor kano dan kayak di Situ Cipule, Karawang, Jawa Barat, mulai 14 hingga 22 Desember mendatang.

Menurut siaran pers Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB-PODSI yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat, para pedayung Pelatnas masih unggul secara teknik sehingga bisa mendominasi kejurnas dayung yang juga menjadi ajang kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua itu.

Pedayung Pelatnas yang mewakili Riau, Maizir Riyondra (27 tahun), merebut dua medali emas nomor kayak tunggal-putera, masing-masing untuk jarak 1.000 dan 200 meter.

Pada jarak 1.000 m, Maizir menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 3 menit 50,789 detik, sedangkan pada jarak 200 meter, ia merebut medali emas dengan catatan waktu 36,241 detik.

Pada SEA Games 2019 di Filipina 2 pekan lalu, Maizir mempersembahkan satu medali emas dari nomor kayak tunggal-putera 1.000 meter dengan catatan waktu 3:55,841.

Baca juga: Jabar pimpin Kejurnas Dayung, kontribusi nomor rowing dan kano-slalom

PON ke-20 di Papua, September 2020 mendatang, akan menjadi PON terakhir bagi Maizir karena Panitia Besar PON membatasi usia atlet maksimal 28 tahun pada pesta multi-event tersebut.

Pedayung puteri Pelatnas asal Jambi, Riska Andriyani (24 tahun) mempersembahkan 2 medali emas bagi provinsinya dari nomor kano tunggal-puteri jarak 200 meter dengan waktu 46,965 detik dan jarak 500 meter dengan waktu 2:11,480.

Riska, yang merencanakan pernikahannya akhir Desember 2019 ini, mempersembahkan 2 medali perak dalam SEA Games 2019 Filipina 2 pekan lalu dari nomor kano tunggal-puteri jarak 200 meter dengan waktu 54,516 detik dan jarak 500 meter dengan 2:15.684.

Ketika itu, medali emas diraih pedayung Vietnam, Phuong Truong Thi, dengan waktu 54,481 detik dan 2:15.377.

Atlet Pelatnas lainnya, Yuda Firmansyah (24 tahun) dari Jabar, merebut medali emas nomor kano tunggal-putera jarak 1.000 meter dengan waktu 4:14.251.

Baca juga: Dayung sumbang 10 medali emas, padahal target hanya lima

Pada SEA Games 2019 di Filipina, Yuda bersama Anwar Tarra dari Sulsel, mempersembahkan medali emas nomor kano ganda-putera 1.000 meter dengan waktu 3:52.013.

Atlet puteri Pelatnas asal Papua, Stevani Maysche Ibo (23 tahun), merebut 2 medali emas nomor kayak tunggal-puteri jarak 200 meter dengan waktu 43,292 detik, dan jarak 500 meter dengan waktu 2:04.687.

Sementara itu, kontingen Jawa Barat menambah lima medali emas dari nomor kano dan kayak, sehingga total tuan rumah sudah meraih  16 dari 31 medali emas yang diperebutkan dari nomor lomba dayung rowing serta kano dan kayak.

Kejurnas masih menyisakan lomba dayung nomor perahu tradisional yang memperebutkan 6 medali emas yang dimulai Jumat (20 Desember) hingga Minggu (22 Desember) di Situ Cipule, Karawang, Jawa Barat.

Baca juga: Venue bola voli baru dibangun 30 persen

Persiapan Olimpiade 2020

Sepulang dari SEA Games di Filipina 30 November – 10 Desember 2019, PB-PODSI tidak mengenal isirahat dalam pembinaan dan persiapan menghadapi kegiatan regional maupun internasional, termasuk Olimpiade Tokyo, Juli-Agustus 2020.

Pada SEA Games Filipina, tim dayung Indonesia keluar sebagai juara umum dengan 10 medali emas, 4 perak dan 3 perunggu, dari total 19 medali emas yang diperebutkan dalam nomor dayung rowing, kano-kayak dan perahu tradisional. Raihan ini 2 kali lipat dari target 5 medali emas yang semula ditetapkan.

Setelah itu diselenggarakan Kejuaraan Nasional Dayung 2019 sekaligus Babak Kualifikasi PON 2020 di Situ Cipule, Karawang, Jabar, 14-22 Desember 2019.

Selanjutnya PB-PODSI bermaksud memulai lagi Pelatnas mulai 5 Januari 2020 guna menyiapkan diri untuk Olimpiade Tokyo 2020, termasuk 7 atlet dayung rowing 12 atlet kano dan kayak guna mengikuti kualifikasi Olimpiade di Chungju, Korea Selatan.

Baca juga: Tim polo air Jakarta dan Jabar diprediksi bakal buat PON 2020 sengit

Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019