Potensi emas ada di lari sprint, lempar, dan lompat
Solo (ANTARA) - Timnas Paraatletik Indonesia akan mengirim atletnya untuk ASEAN Paragames 2020 di Filipina dengan komposisi 70 persen atlet senior dan 30 persen atlet baru sebagai usaha pengenalan dan regenerasi sumber daya cabang ini.

"Diharapkan atlet baru ini bisa menyusul yang senior karena mereka kan nanti pensiun dan yang muda bisa menyusul. Makanya harus diusahakan regenerasi dari sekarang," tutur pelatih paraatletik Slamet Widodo kepada wartawan di Lapangan Atletik Universitas Negeri Surakarta (UNS), Jawa Tengah, Jumat.

Pada ajang yang akan berlangsung pada 18-25 Januari itu, timnas paraatletik akan mengirimkan 55 atlet untuk 116 nomor perlombaan.

Baca juga: Thailand lawan terberat Indonesia di ASEAN Para Games 2020

Atlet baru paraatletik juga akan mengikuti kejuaraan di Vietnam dan turnamen-turnamen prakualifikasi Paralimpik 2022, kata Slamet.

Untuk persiapan ke Filipina, timnas paraatletik telah memasuki fase penyempurnaan akhir berupa persiapan fisik dengan menyesuaikan sisa waktu pelatnas yang tinggal empat minggu.

Slamet menyatakan timnya membidik 31 medali emas dan optimistis bisa memenuhinya atau bahkan bisa melebihi target serta mencatatkan pemecahan rekor baru.

"Mudah-mudahan nanti tercapai dan bisa naik karena ada potensi atlet yang sebelumnya meraih perak bisa dapat emas. Potensi emas ada di lari sprint, lempar, dan lompat."

Baca juga: Indonesia targetkan juara umum ASEAN Para Games 2020

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019