Jakarta (ANTARA) - Penyanyi Baskara Putra mengaku mengalami mental "breakdown" di awal tahun 2019 ini, seiring kesuksesan grup band .Feast yang menurut dia sangat cepat.

.Feast terbentuk pada tahun 2012 beranggotakan Baskara Putra, Adnan S.P, Dicky Renanda P, F. Fikriawan W, dan Adrianus Aristo. Pada tahun 2014, grup beraliran rock itu debut dengan meluncurkan single berjudul "Camkan".

Baskara, dalam siaran pers yang diterima Antara, Jumat mengatakan saat itu seakan dipaksa siap dan merasa tidak punya ruang untuk dirinya sendiri. Para penggemar juga kerap memintanya berfoto bersama.

Baca juga: .Feast bicara soal perubahan iklim di lagu "Tarian Penghancur Raya"

Bagi musisi yang memiliki nama lengkap Daniel Baskara Putra, popularitas terasa melelahkan. Untuk itu, dia perlu mengeluarkan energi lebih untuk sekadar menerima ajakan berfoto atau mengobrol bareng.

Di luar band, Baskara baru-baru ini telah merampungkan proyek solonya, Hindia, dengan merilis album “Menari dengan Bayangan”.

Album itu dia tujukan untuk dirinya sendiri sekaligus menjadi sebuah terapi.

“Gue merasa album Mantra Mantra (milik Kunto Aji) menyelamatkan hidup gue di awal tahun ini. Kalau enggak ada itu, enggak ada Hindia,” tutur Baskara.

Kemudian, berbicara soal pencapaian dan kesuksesan yang dia raih di usia 25 tahun, Baskara berpedapat semua orang punya waktunya masing-masing.

“Hidup itu maraton, bukan lomba lari,” kata dia yang pada 4 Desember lalu menggelar konser “Perayaan Bayangan”.

Baca juga: Penampilan Feast panaskan "MakerFest 2018"

Baca juga: .Feast rilis single baru "Peradaban"

Baca juga: Band rock .Feast luncurkan "Sectumsempra"

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019