Jakarta (ANTARA) - Filipina selaku tuan rumah 10th ASEAN Paragames 2020 memutuskan untuk menunda pelaksanaan agenda olahraga terbesar se-Asia Tenggara tersebut, dari semula dijadwalkan pada 18-24 Januari diundur menjadi tanggal 20-28 Maret, sebagaimana pernyataan resmi Panitia Penyelenggara ASEAN Paragames (Philapgoc) yang dilayangkan kepada Komite Paralimpik Nasional (NPC) Indonesia dan negara peserta lainnya.

Informasi tersebut disampaikan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga RI Gatot S. Dewabroto pada Jumat, seusai menerima surat pemberitahuan resmi dari Ketua Umum Komite Paralimpik Nasional (NPC) Indonesia, Senny Marbun, mengenai kabar itu.

Dalam rilis yang diterima Antara pada Jumat, ia menceritakan bahwa informasi awal baru diperoleh pada 19 Desember 2019, ketika Ketua NPC Filipina Michael Barredo berkirim surat kepada Presiden ASEAN Para Sports Federation Major General Osoth Bhavilai, yang intinya memberitahukan kesiapan sudah dilakukan sejak dua tahun yang lalu.

Baca juga: Thailand lawan terberat Indonesia di ASEAN Para Games 2020

Namun berdasarkan pertemuan Pre-DRM 12-15 Desember yang turut dihadiri oleh Ketua NPC Indonesia, akhirnya terendus kemungkinan penundaan even tersebut. Sampai akhirnya pada 20 Desember terbitlah surat Presiden ASEAN Para Sports Federation kepada seluruh Pimpinan NPC di lingkungan ASEAN Para Sports Federation, bahwa penyelenggaraan ASEAN Para Games 2020 dipastikan diundur.

"Sebetulnya Kemenpora sudah mendengar kemungkinan ini sejak 17 Desember, namun karena belum ada kejelasan resmi dari pemerintah Filipina akhirnya tidak kami publikasikan. Namun Kemenpora dan NPC memutuskan untuk tetap melakukan persiapan semaksimal mungkin, seandainya even tersebut tetap berjalan sesuai jadwal," kata Gatot.

Baca juga: Indonesia targetkan juara umum ASEAN Para Games 2020

Akibat hal ini, maka pelatnas Kontingen Indonesia dipertimbangkan akan diperpanjang sambil menunggu penyempurnaan persiapan untuk mempertahankan peringkat juara umum dalam ASEAN Para Games, sebagaimana yang pernah diraih tahun 2017 di Malaysia.

"Kemenpora sangat menghargai dan memahami kondisi dan kendala yang dihadapi oleh Philapgoc, dan tetap berterima kasih karena agendanya tetap akan diselenggarakan pada awal tahun 2020 meskipun mundur dua bulan. Kemenpora berharap penundaan ini akan memberikan waktu yang cukup untuk Philapgoc agar bisa menyelenggarakan dengan lebih baik," pungkas Gatot.

Baca juga: Atlet para-atletik Indonesia disiapkan menuju Paralimpiade 2020

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019