New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Streert kembali mencapai rekor penutupan tertinggi pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), dengan S&P 500 mencatat kenaikan persentase mingguan terbesar sejak awal September setelah data menunjukkan peningkatan belanja konsumen dan investor terus optimis tentang perkembangan perdagangan AS-China.

Presiden Donald Trump mengklaim kemajuan dalam berbagai masalah mulai dari perdagangan hingga masalah Korea Utara dan Hong Kong setelah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping, menghilangkan kekhawatiran akan eskalasi lain dalam perang dagang kedua negara.

S&P 500 juga mencapai level tertinggi intraday ketujuh berturut-turut sepanjang masa dalam rekor tertinggi harian intraday sejak Oktober 2017, dan Nasdaq berakhir dengan kenaikan untuk sesi kedelapan berturut-turut.

"Sepanjang tahun ini cenderung menjadi penarik bagi pasar," kata Walter Todd, kepala investasi di Greenwood Capital Associates di Greenwood, South Carolina, yang membantu mengelola dana investasi sekitar 950 juta dolar AS.

“Tidak ada yang jelas antara sekarang dan akhir tahun yang akan mengubah arah yang kita tuju. Jadi ini semacam perpaduan. "

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 78,13 poin atau 0,28 persen, menjadi ditutup di 28.455,09 poin. Indeks S&P 500 bertambah 15,85 poin atau 0,49 persen, menjadi berakhir di 3.221,22 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup bertambah 37,74 poin atau 0,42 persen, menjadi 8.924,96 poin.

S&P 500 naik untuk minggu keempat berturut-turut, menguat 1,7 pesen untuk minggu ini, kenaikan mingguan terbesar sejak awal September.

Belanja konsumen, kunci pertumbuhan ekonomi AS dan fokus utama bagi investor, naik 0,4 persen pada November, menambah serangkaian data positif yang telah membantu meredam kekhawatiran resesi, yang melanda pasar awal tahun ini.

Volume di bursa AS mencapai tertinggi dalam satu tahun, didorong oleh "empat kali lipat mempesonakan," di mana investor melepas posisi di kontrak berjangka dan opsi sebelum berakhir. Sekitar 11,53 miliar saham berpindah tangan pada Jumat (20/12/2019).

Nike Inc turun 1,2 persen setelah pembuat pakaian dan peralatan olahraga terbesar di dunia itu melaporkan pertumbuhan pendapatan yang lebih rendah dari perkiraan dari Amerika Utara.

Operator pelayaran termasuk di antara penambah persentase teratas dalam S&P 500, dipimpin oleh Carnival Corp yang melonjak 7,6 persen setelah memperkirakan laba 2020 yang sebagian besar di atas perkiraan.

Di sisi lain, saham US Steel Corp anjlok 10,8 persen setelah perusahaan mengatakan mereka memperkirakan kerugian kuartal keempat yang lebih besar dari perkiraan.

Rekor baru-baru ini dapat mempersulit saham untuk reli setelah musim pendapatan berikutnya dimulai, kata Todd, mencatat bahwa "mungkin ada peningkatan volatilitas."

S&P 500 membukukan 77 tertinggi baru dalam 52-minggu dan tidak ada posisi terendah baru; Komposit Nasdaq mencatat 199 tertinggi baru dan 38 terendah baru.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019