Jakarta (ANTARA) - Anthony Daniels gembira bisa meninggalkan "Star Wars" dengan hati gembira.

Aktor 73 tahun itu merasa peran droid C-3PO di film terakhir ini "lebih banyak berperan" ketimbang peran kecil yang ia mainkan di film kedelapan "The Last Jedi", jadi dia bahagia, setelah mendapat porsi lebih banyak di "The Rise of Skywalker, karakternya bisa melakukan lebih banyak 'hal aneh' dalam film.

Anthony mengatakan pada majalah Empire, "Di 'The Last Jedi' aku hanya jadi hiasan meja, yang saya sesali karena Threepio punya peran yang lebih besar dari itu.

"Tapi dia melakukan banyak hal aneh di film ini. Sungguh menyenangkan, bahagia!

"Saya bisa menyelesaikan ini dengan penuh gembira. Ini adalah akhir ketiga untukku dan kupikir ini akan jadi yang paling sedih. 'Return of the Jedi' itu.. yah, ada Ewoks di situ, ya Tuhan."

Anthony, satu-satunya aktor yang tampil di semua sembilan film Star Wars, baru-baru ini memuji perubahan dari karakternya di film pamungkas.

"J.J. dan Chris membicarakan aspek Threepio yang tak pernah kita lihat sebelumnya dan itu sungguh cerdas. Mereka betul-betul menyelami hingga ke 'Star Wars' yang lama dan membuat sesuatu yang baru."

Aktor veteran itu baru-baru ini meluncurkan otobiografi "I AM C-3PO: The Inside Story" di mana ia buka-bukaan tentang hari pertamanya memainkan karakter ikonik tersebut. Anthony mengakui kostum droid dari metal yang ia kenakan di film "Star Wars: Episode IV - A New Hope" (1977) terasa "tak nyaman".

"Sebuah kostum dibuat khusus untukku, dibentuk sesuai tubuhku. 27 kg metal, karet dan plastik. Memakainya untuk pertama kali membuatku merasa tak nyaman.

"Pada hari pertama pengambilan gambar, butuh dua jam untuk memakai kostum itu. Aku berusaha tak bersuara walau merasa gatal dan tertekan oleh fiberglass."


Baca juga: Adam Driver akan terima penghargaan di Festival Film Palm Springs

Baca juga: "The Rise of Skywalker" diprediksi raup 195 juta dolar pekan ini

Baca juga: Penjualan tiket "The Rise of Skywalker" salip "The Last Jedi"

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019