Palangka Raya (ANTARA) - Musyawarah Olahraga Provinsi Komite Olahraga Nasional Indonesia Kalimantan Tengah yang di pusatkan di Kota Palangka Raya pada Sabtu malam (21/12/19) berakhir dengan deadlock.

"Proses musorprov KONI Kalteng pada malam deadlock atau tertunda, nantinya akan dilakukan Musorprov luar biasa namun pelaksananya adalah karteker dari KONI pusat," kata Wakil Ketua Umum II Bidang Organisasi, Litbang, Hukum KONI pusat Nanang Djuana Priadi di Palangka Raya, Minggu.

Nanang mengatakan, pelaksanaan musorprov luar biasa tentunya menunggu hasil laporan dari pimpinan sidang musorprov yang diketuai Sipet Hermanto dan kawan-kawan.

Karena pengurus yang lama sudah demisioner jadi laporan untuk segera dilakukan Musorprov lub dan penunjukan karteker menunggu hasil laporan dari pimpinan sidang.

"Kita menunggu dari hasil laporan pimpinan sidang yang memimpin musorprov tadi malam, kalau sudah maka KONI pusat menunjuk karteker dan segera melaksanakan musorprov lub," katanya.

KONI pusat yang ditunjuk menjadi karteker juga akan segera membentuk Tim Penjaringan dan Penyariangan (TPP) untuk bakal calon Ketua KONI Kalteng periode 2019-2023 mendatang.

"Semua orang-orang yang menjadi TPP adalah dari KONI Pusat dan tidak ada dari KONI Kalteng," bebernya.

Ia menambahkan, dengan kondisi seperti ini tentunya organisasi olahraga di Kalteng sama sekali tidak terganggu dengan dampak deadlocknya kepemilihan pucuk pimpinan yang baru.

"Hal seperti ini biasa saja, kegiatan ini hanya tertunda dan dalam waktu dekat akan segera dilanjutkan kembali sesuai dengan aturan yang ada," ungkapnya.

Sementara itu, Christian Sancho menjelaskan dengan adanya kondisi seperti ini tentunya dirinya akan kembali pikir-pikir untuk kembali mencalonkan diri sebagai Ketua KONI Kalteng.

Sebab selain mengorbankan waktu, bahkan mengeluarkan biaya yang cukup banyak pula nantinya karena mendaftar bolak balik ke KONI pusat.

"Yang jelas saya tegaskan bahwa saya sudah mematahkan dalam pemilihan Ketua KONI Kalteng seperti yang diberitakan media, bukan calon tunggal terbukti pada musorprov malam ini," ucapnya.

Di lokasi yang sama, Rahmadi G Lentam menegaskan bahwa hasil TPP nantinya akan di bawa ke Jakarta untuk dilakukan penilaian mengenai kinerjanya.

"Menurut hemat saya apabila ada hasil penilaian TPP dari KONI pusat dianggap legal maka kembali akan di gelar musorprov lanjutan, bukan musorprov lub," tegasnya.

Dalam kegiatan Musorprov KONI Kalteng yang dilaksanakan dari pukul 08.30 WIB hingga berakhir malam hingga pukul 23.00 WIB, sempat dilakukan skor beberapa kali oleh ketua sidang dalam kegiatan itu.

Karena dalam pembahasan tersebut ada sejumlah cabang olahraga yang tidak setuju bahwa bakal calon atas nama Christina Sancho digugurkan oleh TPP karena surat kesehatan yang dilampirkan adalah persyaratan kesehatan untuk persyaratan calon legislatif.

Karena tidak ada titik temu dalam kegiatan musyawarah tersebut, maka kegiatan tersebut menjadi deadlock dan akan dilanjutkan kembali setelah ada karteker dari KONI pusat.

Baca juga: Rahmadi G Lentam calon tunggal Ketua KONI Kalteng

Pewarta: Kasriadi/Adi Wibowo
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019