Bandarlampung (ANTARA) -  


 Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bandarlampung menggelar upacara memperingati Hari Ibu dengan menggunakan busana daerah Lampung yakni sulam usus.

"Upacara menggunakan pakaian sulam usus ini untuk melestarikan budaya Lampung," kata Ketua TP PKK Kota Bandarlampung, Eva Dwiana, di Bandarlampung, Senin.

Upacara yang digelar di Lapangan Korem 043 Enggal tersebut diikuti sekitar 12.000 perempuan yang berada di lingkungan Pemerintah Kota Bandarlampung dengan memakai pakaian sulam usus.

Ia pun berharap dengan kegiatan ini pakaian khusus Lampung ini dapat dikenal tidak hanya oleh masyarakat Provinsi Lampung namun di tingkat Nasional maupun Internasional.

Selain itu, agenda ini juga untuk melestarikan budaya nenek moyang dan memperkenalkan adat istiadat Lampung kepada pemuda dan pemudi ataupun kaum milenial dimana pun berada.

"Syukur kegiatan Upacara menggunakan pakaian sulam usus terbanyak dalam rangka peringatan hari ibu ini juga mendapatkan apresiasi dan rekor dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI), katanya.

Sementara itu Senior Manajer MURI Yusuf Ngadri mengatakan, pihaknya dalam memberikan rekor hari ini dibagi menjadi beberapa kategori seperti pemberi ide dan penyelenggara upacara menggunakan busana sulam usus.

"Dalam hal ini kami memberikan Rekor kepada pengambil ide upacara dengan menggunakan busana sulam usus, tentunya kami berikan kepada Eva Dwiana karena hari ini berkaitan dengan hari ibu dan untuk pelaksana kami berikan penghargaan kepada Wali Kota Bandarlampung Herman HN," jelasnya.

Ia mengatakan bahwa pemecahan rekor MURI upacara menggunakan busana sulam usus tersebut diikuti sekitar dua belas ribu orang perempuan sebagaimana ajuan yang diberikan oleh panitia kepada pihaknya.

"Sekitar 12 ribu wanita yang mereka ajukan ke kami untuk rekor ini, terdiri dari perempuan yang berada di OPD, Kecamatan serta Kelurahan dan organisasi perempuan yang ada di Kota Bandarlampung," kata dia.
















 

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019