Samarinda (ANTARA News) - Perancang busana ternama Indonesia, Jhonny Danuartha, mengakui hubungan anaknya, Roger Danuartha, dengan pesinetron Sheila Marcia Joseph, berada di ujung tanduk. "Saya tidak tahu hubungan mereka sekarang bagaimana. Tapi, masyarakat pasti tahu, bagaimana hubungan jika terjadi jarak di antara mereka. Roger sibuk dengan syuting sementara, Sheila juga sibuk dengan urusannya. Cepat atau lambat hubungan mereka pasti putus," ungkap ayah Roger Danuartha saat ditemui ANTARA, Senin malam. Sejak Sheila Marcia tertangkap kasus narkoba, Jhonny Danuartha yang ditemui di salah satu hotel ternama di Samarinda mengaku hubungannya dengan orang tua Sheila Marcia juga sudah tidak harmonis. "Hubungan dengan ibu Sheila juga ada 'misunderstanding' (kesalahpahaman). Mereka punya tim dan pengacara sendiri sehingga saya putuskan untuk tidak ikut campur. Masalah pernikahan mereka, yang pasti juga tidak mungkin terlaksana dengan hubungan seperti itu," ujar Jhonny Danuartha yang mengaku kedatangannya di Samarinda untuk membuka cabang usaha butiknya. Mengenai pertemuan anaknya dengan Sheila Marcia, ia mengakui Roger terakhir membesuk pacarnya pada ulang tahunnya bulan lalu. "Setahu saya, mereka terakhir bertemu saat Sheila Marcia berulang-tahun bulan lalu," katanya. Perancang busana itu membantah pernyataan Sheila Marcia pada persidangan yang menyebutkan dia terlibat narkoba akibat bertengkar dengan Roger Danuartha. "Itu tidak benar. Pernyataan Sheila Marcia itu mengada-ada sebab setahu saya, justru mereka bertengkar karena Roger melarang Sheila pergi, tetapi dia tetap keluar. Sekarang, terserah apapun pernyataan Sheila Marcia mengenai anak saya, tetapi sebagai orang tua saya perlu tegaskan, semua isu tentang Roger yang dilontarkan Sheila itu tidak benar," ungkapnya. Ia juga membantah terkait dugaan, adanya tekanan yang dialami Sheila Marcia sehingga ingin melibatkan Roger Danuartha dalam kasus narkoba. "Saya merasa tidak ada tekanan apapun. Itu hanya pikiran yang tidak benar dari Sheila Marcia," kata Jhonny Danuartha. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008