Kalau keberadaan tol saya kira tidak terlalu berpengaruh, kalaupun iya pengaruhnya kecil. Lebih banyak di harga tiket
Boyolali (ANTARA) - Jumlah penumpang pesawat melalui Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Jawa Tengah pada periode Natal dan Tahun Baru kali ini turun dibandingkan dengan momentum sama tahun lalu.

Pantauan di bandara di Boyolali, Selasa, baik terminal kedatangan maupun keberangkatan tidak ramai penumpang. Justru calon penumpang yang banyak terlihat yaitu untuk perjalanan umrah.

Terkait hal itu, salah satu petugas posko terpadu bandara Tomy Prakasa mengatakan salah satu pemicu penurunan jumlah penumpang yaitu harga tiket pesawat yang masih relatif tinggi. Menurut dia, berdasarkan informasi dari Kementerian Perhubungan masih ada sebagian maskapai penerbangan yang memasang tarif tiket cukup tinggi.

"Kalau keberadaan tol saya kira tidak terlalu berpengaruh, kalaupun iya pengaruhnya kecil. Lebih banyak di harga tiket," katanya.

Sementara itu, dari data posko terpadu tersebut puncak mudik pada periode Natal dan Tahun Baru 2020 terjadi pada H-4 Natal dengan jumlah penumpang sebanyak 6.564 orang. Sebagai rincian, untuk jumlah penumpang datang sebanyak 3.393 orang dengan jumlah penerbangan 21.

"Sedangkan jumlah penumpang berangkat sebanyak 3.171 orang dengan 25 penerbangan. Puncak penumpang sebelum Natal ini sesuai dengan perkiraan awal kami," katanya.

Jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, dikatakannya jumlah penumpang pada puncak perjalanan sebelum Natal terjadi pada H-3.

Berdasarkan data, pada saat itu jumlah penumpang mencapai 8.309 orang. Selanjutnya, pada H-1 Natal tahun ini jumlah penumpang melalui Bandara Adi Soemarmo hingga siang tadi sebanyak 1.314 orang, sedangkan tahun lalu jumlah penumpang pada H-1 mencapai 5.598 orang.

Selain itu, dari sisi jumlah pesawat yang melayani penumpang pada periode libur akhir tahun ini jumlah lebih banyak tahun lalu dibandingkan dengan tahun ini.

"Sebagai gambaran, untuk tahun lalu total jumlah pesawat yang melayani penumpang pada H-2 sebanyak 53 pesawat, sedangkan H-2 tahun ini hanya 35 pesawat," katanya.

Menurut dia, pada tahun lalu cukup banyak maskapai penerbangan yang mengajukan "extra flight" atau penerbangan tambahan. Sedangkan tahun ini baru ada dua yang mengajukan, yaitu Garuda Indonesia dan Lion Air.

"Untuk 'extra flight' Garuda Indonesia sudah dilakukan pada H-5 dan H-4 Natal," katanya.


Baca juga: Dua hari jelang natal jumlah penumpang Bandara Soetta turun 13 persen
Baca juga: Puncak liburan, penumpang di Adisutjipto diperkirakan capai 21.500
Baca juga: Bandara Juanda prediksikan penurunan penumpang Natal dan Tahun Baru


 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019