masalah sampah atau kebersihan di Malioboro menjadi tanggung jawab seluruh elemen di kawasan tersebut termasuk wisatawan.
Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta mewacanakan untuk mengurangi jumlah tempat sampah di Malioboro sebagai upaya membiasakan wisatawan untuk bertanggung jawab terhadap sampah yang mereka bawa.

“Harapannya, muncul kesadaran dari wisatawan untuk tidak mudah membuang sampah tetapi bertanggung jawab terhadap sampahnya. Mereka membawa sampah sampai ke tempat sampah yang sudah disiapkan,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Selasa.

Meskipun demikian, lanjut Heroe, wacana tersebut merupakan rencana jangka panjang karena membutuhkan persiapan dan koordinasi lebih lanjut dengan sejumlah instansi di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta termasuk di Pemerintah DIY.

Heroe menambahkan, masalah sampah atau kebersihan di Malioboro menjadi tanggung jawab seluruh elemen di kawasan tersebut termasuk wisatawan.

Baca juga: Yogyakarta siapkan infrastruktur manajemen lalu lintas Malioboro

Penyediaan tempat sampah di sepanjang pedestrian Malioboro, lanjut dia, terkadang menyisakan sejumlah permasalahan, di antaranya, sampah yang tidak dimasukkan ke tempat sampah tetapi justru dibuang di sekitarnya sehingga mengotori lingkungan.

“Untuk mewujudkan wacana tersebut, membutuhkan kerja keras dan kesadaran seluruh pihak agar bertanggung jawab terhadap sampah yang mereka hasilkan. PKL pun sudah diminta bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan di sekitar lokasi mereka berjualan,” kata Heroe.

Ia menyebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta siap merealisasikan wacana tersebut meski harus mencari lokasi alternatif untuk tempat pengumpulan sampah agar tidak mengganggu lingkungan sekitarnya.

Sebelumnya, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Ekwanto mengatakan, volume sampah dari kawasan Malioboro mencapai satu hingga dua truk per hari dan bisa meningkat hingga enam truk saat malam pergantian tahun.

UPT Malioboro memiliki lima petugas kebersihan per shift, dan selama libur akhir tahun ditambah menjadi 10 orang per shift dengan total enam shift penyapuan tiap hari. Meskipun demikian, saat ini ada kendala pada proses pembuangan sampah karena harus dibuang di tempat pembuangan sampah di sekitar Malioboro.

Baca juga: Personel keamanan dan kebersihan Malioboro dilipatgandakan

Semula, tempat pembuangan sampah berada di kantor UPT Malioboro namun kemudian dibongkar karena dibangun menjadi galeri oleh Pemerintah DIY.

“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan kawasan Malioboro tetap bersih dan nyaman,” katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019