Jakarta (ANTARA) - Industri kreatif saat ini banyak menarik minat kaum muda untuk menggelutinya, namun tak sedikit dari mereka yang gamang memasukinya, salah satu alasannya karena keterbatasan finansial maupun akademis.

Bemby Gusti salah satu musisi tanah air yang juga drumer grup musik SORE memberikan dorongan kepada anak-anak muda di tanah air untuk memeliki keberanian menggeluti industri kreatif.

Baca juga: Erick Thohir siapkan ruang kerja kreatif untuk milenial

"Keterbatasan finansial dan akademis, sangat bisa disiasati di dunia ini. Belajar sambil jalan dulu aja. Yang penting passion-nya kuat," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa .

Menurut dia, anak anak muda Indonesia mempunyai potensi yang sangat luar biasa, terutama dalam dunia kreatif sehingga dia terus mendorong mereka untuk bergerak dalam industri tersebut.

"Nekad dulu aja. Jalan dulu saja. Nanti akan banyak jalan kok," kata musisi bernama asli Gusti Pramudya Dwi Mulya itu.

Dengan dukungan ekosistem yang baik, dia meyakini, akan lahir insan-insan kreatif di dunia kreatif seperti yang ditekuninya saat ini.

Ekosistem yang tepat dan mendukung, tambah mantan juri "ASEAN +3 Song Contest by Voice of Vietnam" itu, menjadi alasan utama seseorang berkembang dengan baik.

"Karena kalau kita berani, banyak peluang bagus kok yang akan datang dan menghampiri kita," ujar musisi yang pernah masuk dalam "50 Best Indonesian Drummers" versi majalah Rolling Stone Indonesia.

Di industri kreatif selain drumer SORE, Bemby juga berprofesi sebagai komposer, pembuat musik iklan dan music score atau penata musik di sejumlah film nasional seperti “Berbagi Suami”, “Janji Joni”, “Quickie Express”, "Kala", “Gila Jiwa", "Perempuan Tanah Jahanam", "Susi Susanti" dan "Gundala" yang masuk Nominasi "Penata Musik Terbaik"" di FFI 2019.

Orginal Sound Track (OST) "Berbagi Suami" meraih piala “Festival Film Jakarta” untuk katagori Penata Musik Terbaik.

Kerjasama Bemby dan Aghi Narottama dalam tim Rooftopsound mencatatkan tiga Nominasi Piala Citra Festival Film Indonesia dan sempat memenangkan Piala Citra untuk kategori “Penata Musik Terbaik” pada FFI 2017 melalui film “Pengabdi Setan”.

Saat masih bersama band LAIN, meraih predikat Best Director untuk Video single, “Train Song”, MTV Indonesia Award 2003. Bersama band SORE albumnya “Centralismo” dinobatkan sebagai, “5 Best Album Worth Buying” oleh Time Magazine.

Oleh majalah Rolling Stone Indonesia album “Ports Of Lima” juga dinilai sebagai “Best Album of 2008” dan salah satu dari “150 Greatest Indonesian Album all Time”.

Karya terbaru grup band SORE yakni mini album berjudul “Mevrouw” dan konser dengan 13 Kolaborators seperti Andi Rianto, Joko Anwar, Iga Masardi, Sal Priyadi, Indra Azis, Noh Saleh (Malaysia) pada 22 Desember 2019 lalu Jakarta.

Baca juga: SORE tak punya formula untuk gaet pendengar muda

Baca juga: Rahasia SORE tampil konsisten

Pewarta: Subagyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019