Jakarta, (ANTARA News) - Pemerintah dan Panitia Anggaran DPR menyepakati alokasi program bantuan langsung tunai (BLT) 2009 sebesar Rp3,811 triliun untuk dua bulan, atau lebih singkat dari usulan pemerintah sebelumnya tiga bulan. Koordinator Belanja Pemerintah Pusat RAPBN 2009, Harry Azhar Azis, usai rapat kerja panitia anggaran (panggar) dan pemerintah serta BI yang berlangsung hingga Kamis dini hari menjelaskan, dana BLT ditentukan setelah mempertimbangkan bahwa pengaruh kenaikan harga BBM bersubsidi bagi masyarakat miskin telah mereda dalam dua bulan ke depan. "BLT hanya diberikan kepada 18,5 juta RTS (rumah tangga sasaran) selama dua bulan dengan pembayaran sebesar Rp100.000 per bulan," kata Harry yang juga Wakil Ketua Panitia Anggaran itu. Sedangkan data 18,5 juta RTS atau lebih rendah dari jumlah RTS penerima BLT pada 2008 ini yang sebanyak 19,1 juta RTS, katanya, didasarkan pada perkiraan maksimum hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2008 yang dilakukan BPS. "Panja memberi catatan agar dalam penyaluran BLT ini, pemerintah mengantisipasi kemungkinan terjadinya penyimpangan," katanya. Selain BLT dua bulan, Panitia Anggaran juga menyepakati pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) pada 2009 sebesar Rp1,75 triliun dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri sebesar Rp10,35 triliun. Menanggapi penurunan tersebut, Deputi Kemeneg PPN/Bappenas bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan dan UKM, Prasetijono Widjojo mengatakan, penurunan itu mengindikasikan pilihan prioritas pemerintah untuk memberi bantuan sosial pada masyarakat dengan dikaitkan pada agenda pengurangan kemiskinan dan penciptaan lapangan pekerjaan. "Data 18,5 juta RTS nantinya akan digunakan sebagai basis data keluarga miskin di Indonesia untuk program-program sosial pemerintah ke depan, termasuk PKH dan PNPM," katanya. Data 18,5 juta RTS tersebut, telah menghitung jumlah keluarga sangat miskin, miskin dan hampir miskin.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008