Jakarta (ANTARA) - Manajer Chelsea, Frank Lampard, membela bek Antonio Ruediger dari serangan komentar manajer Tottenham Hotspur Jose Mourinho.

Setelah Chelsea menang 2-0 di kandang Tottenham, Mourinho melontarkan komentar sarkastik atas reaksi berlebihan Ruediger dalam insiden yang berujung kartu merah untuk Son Heung-min.

Baca juga: Rudiger soal rasisme: "Kapan omong kosong ini akan berhenti?"
Baca juga: Kemenangan Chelsea dirusak pelecehan rasial terhadap Rudiger


"Terkait insiden yang dialami Toni, sungguh mengecewakan seseorang mempertanyakan integritasnya ketika ia baru saja harus mengunggah pernyataan tentang dugaan pelecehan rasial yang diterimanya," kata Lampard dilansir laman resmi Chelsea, Selasa.

"Setelah pertandingan saya mengatakan itu bukan pelanggaran brutal, tapi sudah sewajarnya menjadi kartu merah di sepak bola modern," ujarnya menambahkan.

Insiden itu terjadi pada menit ke-62 pertandingan. Ruediger berebut bola dengan Heung-min. Ketika Heung-min sudah terjatuh di atas rumput, kakinya malah mengenai dada Ruediger yang membuat kesan pemain asal Korea itu melakukan sepakan sengaja.

"Peninjauan VAR berlangsung beberapa menit, jadi saya rasa tidak ada alasan bagi wasit untuk tidak melihat jelas insiden itu," ujar Lampard.

"Jadi saya pikir itu sudah jelas dan saya tidak akan mempertanyakan integritas Toni dalam insiden tersebut," pungkasnya.

Baca juga: Mourinho tak malu akui keunggulan taktik Chelsea
Baca juga: Lampard bangga bisa taklukkan Mourinho


Mourinho sebelumnya sempat melontarkan kritik atas keputusan VAR yang mengkartu merah Heung-min.

"Saya yakin sekarang Ruediger sekarang sedang menjalani pemindaian di rumah sakit karena itu situasi yang sarat kekerasan," kata Mourinho membumbui komentarnya dengan nada sarkastik.

Baca juga: Lampard bersumpah tak ulangi kesalahan pendahulunya soal pemain muda
Baca juga: Klasemen Liga Inggris, Tottenham dan MU tertahan usai telan kekalahan

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019