Jakarta (ANTARA) - Cho In-chang (Ha Jung-woo), seorang anggota militer Korea Selatan harusnya bebas tugas dan menepati janji pada sang istri, Choi Ji-young (Suzy) yang tengah hamil besar.

Namun itu tiba-tiba, gunung Baekdu, yang terletak di Semenanjung Korea sekaligus gunung berapi aktif di perbatasan China dan Korea Utara, meletus.

Para ahli geologi dan vulkanologi termasuk Kang Bo-rae (Ma Dong-seok) memprediksi letusan terakhir gunung setinggi 2744 meter itu memicu gempa dan tsunami yang mampu menghancurkan seluruh Korea.

Bo-rae lalu merencanakan sebuah strategi yang pada akhirnya cukup berisiko mencederai hubungan Korea Selatan, Amerika Serikat dan Korea Utara.

Pemerintah Korea Selatan dan para petinggi militer di sana lalu mengutus tim untuk melakukan strategi Bo-rae dan melibatkan In-chang.

Baca juga: Cerita aktor Lee Byung-hun terlibat di film tentang bencana, "Ashfall"

In-Chang, karena sebuah kejadian terduga menjadi kapten tim dan bertemu agen mata-mata yang tak jelas memihak Korea Selatan atau Utara, Rhee Jun-pyung (Lee Byung-hun). Mereka bekerja sama demi menghentikan letusan gunung dengan membawa bahan peledak nuklir.

Korea Utara jelas tak diam mengetahui aksi In-chang dan Jun-pyung. Di tengah gempa yang berulang kali terjadi, mereka juga harus bertahan dan menyelamatkan diri dari Korea Utara sambil mengamankan peledak.

Tak hanya aksi heroik, In-chang dan Jun-pyung menghadirkan juga aksi komedi di sela-sela ketegangan bencana dan adegan tembak menembak yang cukup intens, mulai dari sekedar mimik, gestur hingga percakapan kocak.

Terkadang, mereka yang tanpa sadar menjadi rekan yang akrab karena saling membutuhkan dan saling memahami namun di suatu kondisi berubah bak kucing dan anjing.
Salah satu adegan dalam film "Ashfall" (Instagram.com/cjenmmovie)
 
Salah satu adegan dalam film "Ashfall" (Instagram.com/cjenmmovie)

Byung-hun tampak mendalami karakter Jun-pyung yang terkesan dingin namun bisa juga bercanda. Berperan sebagai agen mata-mata dia terdengar fasih berbicara dalam bahasa Korea Selatan, Korea Utara dan Mandarin.

Di sisi lain, Jung-woo yang selama ini dikenal memerankan tokoh jagoan sempurna justru menghadirkan sosok manusiawi anggota militer, yang kadang dilanda rasa khawatir dan gugup. Dia juga cenderung ceroboh.

Karakter tokoh profesor Bo-rae dengan kepribadian unik juga menjadikan sisi komedi dalam film semakin mantap. Di balik sosok seorang pakar geologi yang sekilas tampak serius, ternyata dia juga bisa bertingkah yang mengundang gelak tawa.

"Ashfall" yang disutradarai Lee Hae-jun dan Kim Byung-seo juga menghadirkan efek visual yang terasa realistis mulai dari jalan ambles, kehancuran gedung hingga ledakan vulkanik.

Rumah produksi Dexter Studios dilaporkan menghabiskan dana sekitar 23 miliar won atau setara Rp307 miliar untuk efek visual itu.

Penonton yang sudah sering menonton film bertema bencana pasti sudah bisa menebak jalannya cerita, termasuk soal adegan ketika tokoh utama dan orang terkasihnya bepisah yang mengaduk emosi.

Mereka yang menggemari akhir film yang bahagia harus siap-siap kecewa karena ada salah satu tokoh yang harus pergi di sana.

Film berdurasi sekitar 130 menit itu ditonton dua juta orang dalam empat hari setelah penayangannya di Korea Selatan pada 19 Desember 2019.

Di Indonesia, film ini rencananya tayang pada 8 Januari 2020.

Baca juga: Aktor Ha Jung-woo hadirkan unsur khusus di film "Ashfall"

Baca juga: Film "Ashfall" lampaui dua juta penonton di Korea Selatan


 

Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019