Makassar (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) menargetkan kerusakan hutan di daerah itu pada tahun ini turun sekitar 30 persen dari angka kerusakan yang mencapai 682 hektare (ha). Upaya mengurangi luas hutan yang rusak itu akan dilakukan melalui program rehabilitasi yang tahun ini dianggarkan Rp300 miliar, kata Kepala Dinas Kehutanan Sulsel A Idris Syukur di Makassar, Kamis. Hutan-hutan yang rusak di Sulsel antara lain 370 hektar di antaranya berada di kawasan hutan lindung dan 312 hektar lainnya berada di daerah aliran sungai (DAS). Menurut Idris, pemerintah Sulsel akan berusaha melestarikan hutan yang belum rusak dan merehabilitasi yang sudah rusak. Prioritas rehabilitasi tahun ini adalah seluas 30 ribu hektar dan tersebar di beberapa kabupaten di Sulsel. Sedikitnya 500 personel polisi hutan juga diturunkan untuk mengamankan hutan dari penebangan liar (illegal logging) dan praktik pembukaan lahan berpindah-pindah. Jumlah aparat pengamanan hutan itu belum memadai dibanding luas hutan yang ada sehingga pemerintah daerah terus berusaha menyadarkan masyarakat akan pentingnya hutan. Selain menerima dana bantuan dana gerakan nasional rehabilitasi hutan lindung (GNRHL), Pemda setempat juga menerima dana Rp6,5 triliun untuk pengembangan hutan tanaman rakyat dan hutan tanaman produksi. Dana itu disalurkan kepada petani dengan porsi Rp6 juta hingga Rp7 juta per hektar untuk pengadaan dan pengembangan tanaman jati putih. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008