Cibinong, Bogor (ANTARA) - Korem 061/Suryakancana bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menggelar simulasi penanganan bencana di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.

"Saat ini mulai masuk musim bencana karena perubahan alam. Maka kami ingin seluruh pihak siap siaga kala bencana terjadi, meski bencana alam tidak kita harapkan,” ujar Danrem 061/Suryakancana, Brigjen TNI Novi Helmy Prasetya usai simulasi.

Menurut diaa, dari enam daerah di Jawa Barat yang dibawahi Korem 061/Suryakancana, Kabupaten Bogor salah satu dari tiga daerah yang memiliki risiko tinggi terjadinya bencana alam.

"Dari mulai Kabupaten Bogor, Sukabumi dan Cianjur, itu semua tempat yang rawan sekali bencana," beber Novi.

Beberapa bencana alam yang kerap terjadi di wilayah Kabupaten Bogor, yaitu longsor, banjir, puting beliung, serta gempa bumi. Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, bencana sering melanda di akhir tahun hingga awal tahun.

"Diharapkan ke depan sudah siap dengan adanya kesiapsiagaan ini. Kejadiannya selalu di akhir tahun dan awal tahun, maka kita memelihara ada senergitas keterpaduan antarinstansi," tuturnya.

Baca juga: Kota Bogor antisipasi bencana di musim hujan
Baca juga: 20 lebih rumah di Kota Bogor kebanjiran
Para pimpinan instansi di Kabupaten Bogor foto bersama usai simulasi penanganan bencana di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/12/2019). (ANTARA/M Fikri Setiawan)

Dandim 0621/Kabupaten Bogor, Letkol Inf Harry Eko Sutrisno mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya dampak bencana alam di Kabupaten Bogor, pihaknya telah menyiapkan anggota yang tersebar di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor.

“Kita akan terjunkan semua personil di semua tingkatan, untuk antisipasi kesiapsiagaan bencana alam di Bogor ini,” kata Harry.

Tugas TNI bukan hanya sebagai pengamanan dari segi militer saja, akan tetapi dari sisi kemanusiaan juga.

“Sesuai amanat undang-undang, tidak hanya dari segi militer saja, melainkan bencana dan lainnya TNI harus hadir di tengah masyarakat,” katanya.

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019