Jakarta (ANTARA) - Adroady, penyedia solusi Mobile Digital Out-of-Home (OOH) on the road meluncurkan layanan terbaru digital mobile OOH melalui armada sepeda motor sebagai bagian dari ekspansi bisnis 2020.

Melalui layanan itu, Adroady ingin mengeksplorasi lebih jauh teknologi big data dan kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI) pada 2020.

"Prinsip-prinsip itu membuat kami optimistis dalam menyajikan layanan Mobile Digital OOH dengan sepeda motor, yang akan memberikan jangkauan lebih luas, sebagai bagian dari rencana ekspansi kami pada 2020 di industri yang masih sangat menjanjikan ini,” kata Edward Halley, CEO dan Founder Adroady, dalam keterangannya.

Menyusul kesuksesan pemasangan layar LED di belakang kaca mobil, Adroady mulai mengutilisasi kelincahan sepeda motor dalam mengeksplorasi daerah perkotaan guna menyajikan jangkauan yang lebih luas bagi platform iklan mereka di seluruh Indonesia.

Sama seperti di mobil, iklan di sepeda motor Adroady juga tetap menggunakan layar LED dan programmatic, sehingga Adroady menjadi satu-satunya provider yang memakai teknologi ini, di saat pesaing masih memakai neon-box dan sticker.

Layanan baru ini diluncurkan di tengah optimisme industri periklanan, khususnya di sektor periklanan digital.

Baca juga: Lebih 50% anak Indonesia terpengaruh iklan digital dalam berbelanja

Menurut Global Digital Ad Trends Report 2019, yang dirilis oleh Pubmatic, industry periklanan digital pada 2019 bakal ditutup dengan peningkatan 26 persen dibandingkan 2018. Ini adalah pertumbuhan yang tinggi, bahkan kalau dibandingkan dengan negara-negara Eropa.

Dan salah satu sektor yang bertumbuh dengan baik adalah Out-of-Home (OOH), yang diprediksi akan ditutup dengan pendapatan naik 10 persen ke angka 388 juta dolar AS pada 2020, menurut Global Media and Entertainment Outlook dari PWC.

"Hal yang membedakan kami dari pesaing adalah, kami betul-betul mengutilisasi teknologi di era digital ini, untuk menghasilkan produk-produk yang inovatif dan berfokus untuk memberikan value yang mendatangkan manfaat bagi klien,” tutur Gregory Marchand, Co-Founder Adroady.

"Layanan Mobile Digital OOH on the road Adroady telah mendapat respon yang sangat positif dari berbagai perusahaan, dari perusahaan otomotif hingga e-commerce terkemuka," kata dia.

"Dari semua klien yang sudah menggunakan Adroady, sebanyak 50 persen di antaranya melakukan pembelian lebih dari 3 bulan, bahkan ada yang sampai 1 tahun,” kata Ryan Gustavo, VP Sales & Business Adroady.

Baca juga: Apa keunggulan beriklan di media digital?

Untuk layanan terbaru digital mobile OOH dengan sepeda motor, Adroady sudah menjalin kontrak dengan klien pertama untuk 3 bulan di DKI Jakarta.

Keunikan solusi Adroady adalah pemanfaatan teknologi pembelajaran mesin, pengenalan wajah, GPS, dan Big Data untuk perhitungan impression iklan. Teknologi pintar juga dijalankan untuk memastikan laporan dan monitoring yang akurat dan terpercaya.

Berdasarkan data yang terkumpul, pengiklan dapat memilih untuk menyebarkan iklan yang berbeda pada waktu dan lokasi tertentu, dan membayar berdasarkan penayangan.

Selain itu, data real time yang dikumpulkan akan mengoptimalkan A/B testing untuk menentukan versi iklan terbaik yang ditampilkan, berdasarkan pengumpulan audiens awal sampai akhirnya menjadi iklan yang didistribusikan dan dilihat oleh orang dari unit mobil atau sepeda motor milik Adroady.

Solusi Adroady juga menyajikan kemudahan pemasangan iklan. Cukup dengan beberapa langkah mudah, dimulai dari memasukkan detail iklan -- seperti periode pemasangan, lokasi, dan reach yang diinginkan -- kemudian unggah konten iklan dan kampanye.

Setelah itu iklan diterbitkan dan pengiklan dapat melakukan review, pembayaran, dan aktivasi. Langkah terakhir adalah melakukan pantauan. Pengiklan dapat melihat heat map, menerima laporan harian, dan live analysis.

Baca juga: Belanja iklan di media digital capai Rp9,3 triliun

Baca juga: Indonesia target penipuan iklan digital, berapa kerugiannya?

Baca juga: Adroady merevolusi iklan di mobil lewat teknologi programmatic

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019