Jakarta (ANTARA) - Platform e-procurement  business-to-business (B2B), Mbiz, bekerja sama dengan fintech-marketplace lending Investree, melalui kolaborasi secara eksklusif untuk memberikan akses pinjaman yang lebih mudah dan cepat bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam ekosistem e-prcurement Mbiz.

"Selama empat tahun Mbiz yang kita tangkap adalah isu procurement atau transaksi dalam B2B tidak terpisahkan dengan isu permodalan, sementara ekosistem kita 85-90 persen adalah perusahaan menengah dan kecil," ujar CEO Mbiz, Rizal Paramarta, dalam temu media di Jakarta, Jumat.

"Berdiskusi dengan Investree akhirnya kami membuka sistem platform kepada Investree berpartisipasi untuk memberikan kesempatan untuk semua partner yang membutuhkan permodalan lebih," lanjut dia.

Mbiz dan Investree telah memulai uji coba layanan hasil kemitraan keduanya pada bulan September. Dari 350 perusahaan yang telah bergabung dengan Mbiz, 10 perusahaan di antaranya telah mencoba menggunakan layanan permodalan tersebut.

"Dibandingkan total business volume di Mbiz pada periode yang sama tahun lalu, dengan adanya layanan ini business volume di Mbiz naik 2 kali lipat September sampai Desember," kata Rizal.

Dari uji coba kolaborasi Mbiz dan Investree tersebut, total dana tersalurkan mencapai Rp90 miliar dolar. Setelah dilakukan penyempurnaan, layanan tersebut akan hadir lebih luas pada Januari 2020.

Rizal berharap dapat membantu partner mereka, terutama UKM, yang tadinya tidak berani tumbuh lebih besar, dapat mempunyai kesempatan untuk mendapatkan akses permodalan, sehingga berdampak pada pertumbuhan yang lebih besar ke depannya.

Kerjasama Mbiz dan Investree tersebut juga selaras dengan tekad pemerintah untuk menjadi 10 besar kekuatan ekonomi digital dunia pada 2035, dan 5 besar pada 2045, dengan mendorong UKM melakukan transformasi digital.

Menurut co-founder dan CEO Investree, Adrian Gunadi, kesempatan permodalan di segmen UKM yang belum digarap adalah rantai pasokan dalam pengadaan barang, terutama B2B.

Mengutip survei McKinsey pada 2019, Adrian mengatakan sektor B2B masih di bawah penetrasi. Pemain besar masih fokus pada pasar B2C, sementara kombinasi e-procurement mencapai 125 miliar dolar AS.

Adrian melihat Mbiz merupakan platform unik -- memiliki pelanggan perusahaan dan vendor -- yang sesuai dengan target market Investree yang fokus pada B2B.

"Kita melihat sistem yang dimiliki oleh Mbiz, baik Mbiz.co.id maupun Mbizmarket.co.id, menjadi platform yang menarik untuk kita kolaborasikan, bagaimana kita bisa leverage e-procurement solution ini untuk fintech lending," ujar Adrian.

Investree, lanjut Adrian, mengintegrasikan solusi pembiayaan di ekosistem Mbiz, dan menciptakan proses yang terintegrasi. Sehingga, para UKM yang melakukan transaksi melalui platform Mbiz dapat memperoleh akses pembiayaan dengan Investree.

"Sistemnya cukup seamless, di mana para UKM pada saat memasukkan tender procurement dia langsung memiliki akses untuk apply loan melalui Investree di platform yang sama tanpa harus keluar ke platform Investree," kata Adrian.

Dengan akses yang terintegrasi tersebut, diharap dapat membuka ruang yang lebih luas lagi untuk membiayai para UKM di sistem e-procurement maupun turunananya, vendor maupun supplier.

"Optimisnya bisa tiga kali lipat dari Rp90 miliar, setidaknya di Q1. Resources dari Investree juga akan hadir di Mbiz untuk sama-sama kita mendevelop produk yang pas dengan kebutuhan segmen klien-klien Mbiz," ujar Adrian.

"Kita hanya satu produk saat ini, tapi harapannya kita bisa menawarkan lebih banyak produk lagi kepada segmen yang dituju oleh Mbiz, khususnya untuk mendukung UKM," tambah dia.


Baca juga: Mbiz.co.id perluas jangkauan portofolio dan jangkauan layanan

Baca juga: Bank Mandiri sediakan dana untuk UMKM Rp200 miliar melalui Investree

Baca juga: BRI Syariah genjot pembiayaan UKM melalui Investree

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019