Jakarta (ANTARA) - Dengan raihan hanya lima pole position, Lewis Hamilton musim ini dengan gamblang menunjukkan keulungannya mengendarai mobil balap Mercedes dan beradaptasi di trek lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Bahkan musim masih menyisakan dua balapan lagi untuk digelar ketika Hamilton memastikan gelar juara dunia keenamnya di ajang Formula One, kendati hanya finis di tempat kedua dalam seri ke-19 di Grand Prix Amerika Serikat di Sirkuit Americas (COTA), Austin, Texas, pada 3 November lalu.

Hamilton menutup musim dengan mengantungi 413 poin, capaian terbanyak sepanjang masa seorang pebalap, berkat tambahan poin untuk pencetak waktu putaran tercepat yang mulai diterapkan tahun ini.

Pebalap asal Britania itu menjuarai separuh lebih dari 21 balapan yang digelar tahun ini dengan 11 kemenangan Grand Prix, termasuk mengukuhkan dirinya sebagai pebalap tersukses di Kanada dan Hungaria lewat kemenangan sebanyak tujuh kali di sana.

Baca juga: Hamilton raih gelar juara dunia keenam meski Bottas juara di Austin
Baca juga: Hamilton melaju tanpa hambatan untuk juarai GP Abu Dhabi


Mercedes juga mengangkat trofi konstruktor setelah mematahkan rekor juara ganda Ferrari dengan mengklaim juara dunia pebalap sekaligus konstruktor untuk kali keenam secara beruntun, mengukuhkan dominasi mereka di era mesin hybrid turbo V6 sejak diperkenalkan pada 2014.

Sementara itu, meski Ferrari sekali lagi gagal merengkuh gelar juara dunia namun tahun ini, di bawah kepemimpinan kepala tim baru Mattia Binotto, tim asal Italia itu meraih hasil terbaiknya di era hybrid turbo.

Selanjutnya: Penantang serius di pramusim...

Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019