Pebalap Ferrari Charles Leclerc meninggalkan pitstop dalam balapan Grand Prix Amerika Serikat di Sirkuit Americas (COTA), Austin, Texas, 3 November 2019. (ANTARA/REUTERS/POOL/Mark Ralston)


Ferrari memutar otak di garasi mereka dan keluar dengan mobil yang lebih cepat dan stabil ketika musim berlanjut pada akhir Agustus.

Mereka langsung menang tiga balapan secara beruntun, Belgia, Italia dan Singapura hingga terlihat sebagai tim yang memilki paket terbaik secara keseluruhan. Toto Wolff, kepala tim Mercedes pun sempat dibuat kelabakan.

Di tahun pertamanya bersama Ferrari, Leclerc pun mampu mengalahkan rekan satu timnya yang lebih berpengalaman, Sebastian Vettel, dengan finis peringkat empat, unggul 24 poin dari sang juara dunia empat kali itu.

Baca juga: Charles Leclerc perpanjang kontrak bersama Ferrari hingga 2024
Baca juga: Bertemu bos Ferrari, Hamilton hendak tinggalkan Mercedes?


Vettel, yang hanya menang sekali tahun ini, yaitu di Singapura, beberapa kali membuat kesalahan fatal yang tak hanya menyebabkan dirinya kehilangan peluang podium namun juga meningkatkan tensi dengan Leclerc.

Mulai dari kegagalan team order yang mengeskalasi rivalitas dalam tim hingga puncaknya terjadi di Brasil ketika keduanya bersenggolan dan gagal finis karenanya.

Performa Ferrari kembali menurun seiring dengan tuduhan soal legalitas mesin SF90, namun Binotto pasang badan dan menyatakan mereka tak pernah melakukan perubahan yang melanggar aturan legalitas power unit mereka.

Selanjutnya: pertaruhan Red Bull dan Honda...

Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019