Foto yang dibagikan oleh salah satu akun Facebook pada 9 Desember 2019 itu merupakan hasil tangkapan layar dari akun di Instagram.
Pemilik akun Facebook yang menggungah tangkapan layar itu, menuliskan komentar sebagai berikut:
"Sudah saya duga dia memang kaum pengikut Dajjal makanya menyerang islam secara membabi buta ketika Dajjal keluar dia jadi hamba Dajjal dn iblis naudzubillah
Manusia laknatullah penghuni neraka jahanam"
Namun ketika ANTARA mencari akun Instagram yang menyebarkan foto itu, akun sudah tidak dapat ditemukan.
Hingga Sabtu (28/12/2019), unggahan tersebut sudah dibagikan hingga 4.633 kali dan disukai oleh 926 pengguna lain.
Penjelasan:
Saat ANTARA menelusuri akun Facebook yang mengunggah pertama kali gambar tersebut pada 9 Desember 2019, unggahannya sudah tampil dengan gambar buram yang ditandai label informasi palsu.
Label itu merupakan salah satu upaya Facebook untuk melawan kabar hoaks dan misinformasi di platform media sosial itu. Label informasi palus itu pun terhubung pada platform lain media sosial jaringan Facebook seperti Instagram.
Foto tersebut merupakan penggabungan dari dua gambar yang diambil dari dua situs berbeda.
Format foto kartu anggota Mossad diambil dari situs berbahasa Rusia nevnov.ru.
Situs itu mengunggah foto contoh kartu anggota Mossad pada 14 November 2016. Kemudian, gambar tersebut digabungkan dengan foto mantan Kepala Badan Intelijen Indonesia (BIN) A.M. Hendropriyono yang diunggah oleh situs liputanislam.com dalam judul berita "Hendropriyono Bela Densus 88". Berita itu terbit pada 14 Januari 2014.
Klaim: Foto kartu agen Mossad dengan nama A.M. Hendropriyono
Rating: Salah/Hoaks
Baca juga: Hendropriyono sebut OPM pemberontak, Mahfud: Usulan dipertimbangkan
Baca juga: Hendropriyono sebut revisi UU KPK agar tidak ada lembaga superbody
Pewarta: Tim Jacx
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019
